Daerah

SMAN 1 Sungai Pua Sulit Belajar Daring karena Area Non Signal


Kepala Sekolah SMAN 1 Sungai Pua, Kabupaten Agam, Murnita, mengeluhkan proses pembelajaran daring.

Kepsek SMAN 1 Sungai Pua Murnita

Kepsek SMAN 1 Sungai Pua Murnita

Dibaca : 1.1K

Prokabar.com, Agam – Kepala Sekolah SMAN 1 Sungai Pua, Kabupaten Agam, Murnita, mengeluhkan proses pembelajaran daring.

Murnita mengatakan dari 330 siswa di SMAN 1 Sungai Pua sekitar 30 persen tidak memiliki handphone untuk pembelajaran daring.

Hal ini lantaran ekonomi orangtua siswa di SMAN 1 Sungai Pua menengah ke bawah.

Peliknya lagi, lokasi tempat tinggal siswa berada dalam kawasan blank spot dan low signal.

“Siswa kita 330 dan 30 persen dari total siswa itu tidak memiliki handphone,” kata Murnita pada Prokabar.com, Senin (16/8).

Murnita menyebutkan siswa yang tinggal di Bukik Batabuah bagiatan atas tidak mendapatkan signal.

Sementara di bagian bawah masih beruntung karena mudah mendapatkan signal.

Di Sungai Pua sendiri hanya Telkomsel yang cukup kuat untuk pembelajaran daring.

“Di Sungai Pua provider Telkomsel yang cukup kuat untuk daring. Sayangnya siswa banyak yang menggunakan provider lain karena lebih murah pada paket,” jelas Murnita.

Terkait pembelajaran daring, guru-guru di sekolah lebih banyak menggunakan WhatsApp Grup karena masih bisa menerima pesan pada area low signal.

Sementara aplikasi lain yang bisa berguna adalah Google Classroom dan Zoom Meeting.

Murnita menejelaskan untuk Zoom Meeting guru hanya mengadakan sesekali agar tak menghabiskan banyak kuota siswa.

Sekolah Tatap Muka Terbatas

Bagi siswa yang tidak memiliki handphone dan berada di area blank spot serta low signal diperbolehkan sekolah.

SMAN 1 Sungai Pua terpaksa menyelenggarakan sekolah tatap muka terbatas agar siswa dengan permasalahan ini tak ketinggalan pelajaran.

“Hanya siswa dengan kesulitan seperti ini yang boleh sekolah tatap muka terbatas,” ungkap Murnita.

Untuk tatap muka terbatas, lanjut Murnita, sekolah menggunakan sistem Shif. Kelas 12 akan masuk tiga hari, kelas 11 masuk tiga hari dan kelas 10 masuk tiga hari.

Sekolah berani mengadakan kegiatan ini karena luas sekolah dan ruangan yang besar.

“Setiap yang tatap muka terbatas harus melaksanakan protokol kesehatan,” katanya lagi.

Jika aman, rencananya sekolah akan mengadakan tatap muka terbatas setiap hari bagi kelas 12.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top