Daerah

SKSG UI – FGD Series : Pilar Budaya Strategi Ketahanan Kota Pariaman

Dibaca : 449

Pariaman, Prokabar – Keberhasilan Kota Pariaman Yang Dipimpin Oleh Genius Umar pada pembangunan partisipasi publik diuji Pusat Riset Kajian Nasional SKSG UI Melalui Pilar Budaya.

Genius Umar berhasil membuka jalan Sepanjang 50 KM 25 Ruas Non Budgeter adalah bentuk pembangunan partisipasi publik dengan cara badoncek. Cara ini adalah seni memimpin kota pariaman dengan pendekatan budaya yang mana badoncek atau sumbangan sebagai bentuk solidaritas atau partisipasi.

Strategi ini dikemas dengan baik oleh Genius Umar dalam membangun jembatan hati antara perantau dengan orang kampung untuk membangun Kota Pariaman bersama sama.

Dalam rangka menyusun strategi ketahanan kota yang berbasis pada budaya, Pemerintah Kota Pariaman kembali bekerjasama dengan Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia melaksanakan FGD untuk membahas pilar ketahanan budaya di Balaikota Pariaman Selasa 27 Juni 2023 .

Acara FGD dipimpin langsung oleh Walikota Pariaman Prof. Dr. Genius Umar dan dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya , tokoh adat dari Lembaga Kerapatan Adat Minangkabau (LKAM) dan Bundo Kanduang serta para pekerja sosial, pelaku pariawisata dan tokoh muda.

Hadir menjadi narasumber dalam FGD adalah Nanang Afrisal, Direktur Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Dr. Margaretha Hanita dari Pusat Riset Ketahanan Nasional (PRKN) SKSG Universitas Indonesia dan perwakilan dari PT Kereta Api DIVRE II Sumatera Barat, dan juga hadir Febby Dt Bangso, Ketua Umum Persatuan Dosen Pariwisata Indonesia.

Pilar ketahanan budaya dipilih menjadi salah satu tema serial FGD karena Kota Pariaman sangat terkenal sebagai daerah yang memiliki budaya paling kuat di Sumatera Barat. Hal ini dipraktekkan dalam membangun kotanya hingga kini.

Salah satunya praktek pendekatan budaya digunakan untuk membangun 25 ruas jalan sepanjang 50 km tanpa menggunakan dana APBD maupun bantuan pemerintah, namun melibatkan seluruh masyarakat yang tinggal di Pariaman maupun merantau secara gotong royong dengan tradisi budaya badoncek yang sangat kental dengan solidaritas, kerjasama dan gotong royong.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top