Peristiwa

SKK Migas Sumbagut Evakuasi Kantor Ke Padang, Ini Sebabnya

Foto : IST

Dibaca : 676

Pekanbaru, Prokabar — Kondisi kabut asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru hingga saat ini semakin berbahaya. Kondisi tersebut membuat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Sumbagut ‘mengungsikan’ kantor mereka ke Kota Padang.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Avicenia mengatakan, selama dua minggu kedepan pihaknya akan berkantor di Ibukota Sumatera Barat tersebut.

“Kalau satu dua jam menghirup udara begini masih bisalah, tapi ini sudah berminggu-minggu. Ini mengancam kesehatan pekerja. Di Padang kita akan berkantor rencana awal dua minggu, sudah siapkan office. Sehingga kegiatan Sumbagut berjalan semestinya. Ada ruang rapat juga,” tegas Avicenia dilansir Prokabar dari Suarariau

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk saat ini ada 150 orang karyawan beserta keluarga yang di evakuasi ke Padang.

“Kita menggunakan bus dan kendaraan pribadi, tapi belum semua (karyawan) bisa ikut karena ada yang habis melahirkan dan masih berada di rumah sakit. Saya mengimbau karyawan bagi yang mempunyai anak kecil jadi prioritas utama untuk meninggalkan Kota Pekanbaru sementara waktu,”ungkap Avi.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan evakuasi seluruh karyawannya yang bertugas melakukan lifting di lapangan, jika kondisi udara dititik lifting semakin berbahaya.

“Hal ini sudah dibahas khusus dengan manajemen di tingkat pusat. Sehingga pusat mengeluarkan arahan dalam kondisi yang sudah berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itu, K3S laksanakan pencatatan lifting sendiri dan dilaporkan dalam kesempatan pertama kepada SKK Migas, selama musibah ini berbahaya bagi petugas lifting di lapangan,” terang Avi.

Sebelum bertolak ke Padang, Avi juga menyampaikan pesan kepada karyawannya beserta keluarga.

“Dalam rangka pindah kantor sementara ke Padang, karena kondisi Pekanbaru sudah level berbahaya karena asap. Kita semua berdoa supaya perjalanan dilindungi Allah, sampai di Padang selamat, dan bisa melanjutkan pekerjaan sebagai mana amanah yang sudah diembankan kepada kita,” ungkap Avi.

Di samping itu, Avi menyampaikan pihaknya intens melakukan koordinasi dengan  K3S yang ada di wilayah Sumbagut, mengingat Migas adalah objek vital nasional.

“Jangan sampai Karhutla masuk ke instalasi-instalasi Migas, ini yang dijaga jangan sampai api masuk ke instalasi. Itu yang saya selalu tekankan,” pungkas Avi. (*/hdp)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top