Bola

Sejarah Piala Dunia: Spanyol 1982,  Italia Juara di Tanah Matador


Piala Dunia 1982 yang digelar di Spanyol adalah edisi ke-12 FIFA World Cup. Dilaksankan tanggal 13 Juni hingga 11 Juli 1982. Italia tampil sebagai juara di Tanah Matador.

Tim nasional Italia keluar sebagai juara Piala Dunia FIFA 1982 di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol. (Foto: FIFA)

Dibaca : 1.7K

Padang, prokabar  – Piala Dunia 1982 yang digelar di Spanyol adalah edisi ke-12 FIFA World Cup. Dilaksankan tanggal 13 Juni hingga 11 Juli 1982. Italia tampil sebagai juara di Tanah Matador.

Dibintangi Paolo Rossi, Italia yang awalnya tampil loyo, tiba-tiba meledak seiring berjalannya turnamen hingga menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya.

Jika sebelum-sebelumnya Piala Dunia hanya diikuti oleh 16 negara, kali ini pihak penyelenggara menambahnya menjadi 24 tim. Partisipan dibagi ke dalam enam grup berisikan empat tim dan menggunakan sistem Round-Robin, di mana semua negara bisa berhadapan dengan kontestan lainnya pada grup yang sama.

Keunikan lainnya adalah, dari keenam grup tersebut, terdapat dua tim yang berhak lolos ke babak kedua dengan sistem serupa. Pada babak kedua, 12 tim di sebar lagi ke dalam empat grup. Dan negara yang menjadi pemimpin klasemen berhak melaju ke babak semifinal.

Beberapa negara mencatatkan torehan baru dalam edisi kali ini. Seperti misalnya Inggris dan Uni Soviet yang kembali berpartisipasi setelah absen selama 12 tahun. Selain itu, Piala Dunia kali ini juga menjadi yang pertama untuk beberapa negara seperti Kuwait, Selandia Baru, Algeria, Honduras, dan Kamerun.

Jika Inggris dan Uni Soviet kembali setelah absen cukup lama, Belanda yang berstatus sebagai runner-up di dua kompetisi sebelumnya justru harus rela tak berpartisipasi dalam pagelaran kali ini. Negara yang kental dengan seragam oranye tersebut gugur di tangan Belgia dan Prancis pada babak kualifikasi.

Laga antara Jerman Barat melawan Austria di babak penyisihan grup 2 menjadi salah satu partai yang dikenang oleh publik pada saat itu. Bagaimana tidak, kedua tim saling bekerja sama untuk menyingkirkan Aljazair yang berada satu grup dengan mereka.

Kala itu, setelah pemain Jerman Horst Hrubesch mencetak gol pada menit kesepuluh, kedua tim hanya saling tendang bola hingga pertandingan selesai.

Sontak pertandingan ini membuat beberapa kubu penonton marah. Fans Aljazair, negara yang menjadi korban, menunjukkan amarahnya dengan melambaikan lembaran cek ke arah pemain. Penonton Spanyol meneriakkan kata “fuera” yang berarti keluar. Bahkan penonton Jerman Barat sendiri mengamuk dengan membakar benderanya kebangsaannya.

Halaman : 1 2 3 4 5

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top