Daerah

Sedimen Danau Maninjau Batal Disedot 2018, Ini Sebabnya

Dibaca : 524

Padang, Prokabar – Karena Detail Engineering Design (DED) belum ada, penyedotan sedimen sisa pakan ikan yang mengendap di dasar Danau Maninjau, Kabupaten Agam, batal dikerjakan pada 2018.

“Awal 2018 DED sudah dibuat, tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan. DED dibuat untuk check dam atau dam pengendali sementara kebutuhannya adalah penyedotan,” kata Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria di Padang, Rabu.

Ia mengatakan penyedotan itu terkait upaya penyelamatan Danau Maninjau yang nyaris “mati” karena racun sisa pakan dari ribuan keramba apung di danau tersebut terus mengendap.

Menurutnya pemerintah daerah saat ini telah berkoordinasi kembali dengan Kementerian PU untuk membuat DED baru, yaitu penyedotan sedimen.

Sementara proses itu berlangsung, Pemkab Agam juga melakukan beberapa langkah persiapan di antaranya menyiapkan tempat pembuangan sementara.

“Ada 10 lokasi yang disiapkan untuk pembuangan sementara sedimen yang disedot itu. Lokasinya belum maksimal, tetapi sudah mencukupi,” kata Trinda.

Tempat pembuangan akhir juga sudah disiapkan meski lokasinya relatif jauh dari danau.

Alternatif untuk tempat pembuangan akhir itu, agar biaya angkut tidak banyak, adalah reklamasi pulau yang ada di danau.

“Sekarang pulau itu masih kecil, kita sedang jajaki kemungkinan reklamasi. Jadi sedimen sisa pakan yang disedot dijadikan material untuk reklamasi,” ujarnya.

Selain itu jumlah keramba apung di Maninjau terus dibatasi maksimal hanya 6000 unit. Izin untuk itu tidak diberikan lagi agar pencemaran akibat sedimen pakan ikan tidak makin parah.

“Kita juga ajak pemilik keramba untuk mengalihkan usahanya ke kolam di darat. Bagi kelompok tani, kami biayai semua hingga peralatan. Sementara untuk pribadi, kami bantu peralatan,” katanya.

Hal itu untuk mengurangi jumlah keramba di Danau maninjau.

Danau Maninjau mengalami kerusakan serius karena usaha keramba apung yang tidak terkendali. Kapasitas keramba itu harusnya hanya 6000 unit, tetapi realita di lapangan mencapai puluhan ribu unit.

Akibatnya pada saat cuaca buruk, sedimen sisa pakan ikan yang menumpuk di dasar danau naik dan meracuni ikan.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top