Daerah

Sastra dan Budaya Minangkabau Dibangkitkan, Ini yang Dilakukan Pemprov Sumbar

Dibaca : 368

Bukittinggi, Prokabar — Dinas Kebudayaan bersama Legislator DPRD Provinsi Sumatera Barat merangkul Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (FIB UNAND) dalam rangka pemajuan identitas sastra dan budaya Minangkabau. Kegiatan yang berlangsung dua hari (26-27/10) di Hotel Grand Royal Denai Bukittinggi tersebut dihadiri seluruh akademisi, perwakilan pemerintahan kabupaten Dan kota Se-Sumbar, praktisi seniman, budayawan beserta alumni FIB (dulunya Fakultas Sastra).

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Gemala Ranti mengatakan sangat senang, bangga dan berharap kebangkitan melalui akademisi dari FIB Unand itu menyentuh dan dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Kontribusi akademisi sangat diharapkan pemerintah daerah, komunitas, penggiat dan masyarakat luas. Kebangkitan budaya, sastra dan seni jelas didukung kuat dari hasil riset atau penelitian akademisi,” ungkap Anak Almarhum A. A. Navis tersebut.

Sementara itu, Hidayat, Ketua Faksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Sumatera Barat menjelaskan kemajuan kebudayaan Minangkabau bergantung kepada pelestarian dan realisasi aksi identitas para pemilik budaya itu sendiri.

“Persoalan hari ini, sikap kegotongroyongan kita, nilai-nilai saling menghargai, saling menghormati. Inilah pendidikan karakter kita yang berkembang. Dan menurut hemat saya, ini harus masuk pada institusi pendidikan. Terrance dalam pembahasan Bahamians muatan lokal identitas budaya kita masuk dalam kurikulum. Dan ini bahan masukan dan PR bagi kita untuk memperjuangkannya di Pemerintahan nanti,” ujarnya.

Hidayat melanjutkan Budaya Minangkabau adalah identitas kita. Dan siapa yang mengawal, menjaga dan melakukan pembinaan? Tentu pelaku praktisi atau budayawan, sastrawan dan seniman bersama akademisi. Sementara eksekutif dan legislatif mendukunh dalam tatanan kebijakan negara dari sisi anggaran. Koordinasi dan kerjasama baik itu harus sistematis beekelanjutan menjaga aset kebudayaan Minangkabau ini.

“Memperkuat identitas karakter budaya kita, dari dahulu saling menghargai, saling menghormati, bergotong royong. Dan yang terpenting itu, mengkedepankan objeksifitas dialektika nilai-nilai budi luhur. Dan itu juga tujuan nasional,” pungkasnya. (rud)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top