Daerah

Ruang Baca Departemen Ilmu Politik Kupas Tuntas Caleg Perempuan

Dibaca : 304

Ka’bati ingin merasakan secara langsung dan melibatkan diri untuk mencari dimana akar masalah kenapa perempuan terkendala tidak hanya secara kualitas dan kuantitas masih jauh tertinggal.

Kedua oleh Uni Febri Wahyuni Sabran menjelaskan terkait keterwakilan perempuan di DPR maupun legislatif baik di pusat maupun di daerah yang menjadi motivasi beliau untuk melakukan partisipasi aktif dalam pemilihan umum menyangkut banyak hal yang mendasari dan karena diberikan kesempatan untuk maju ke legislatif, namun banyak yang beliau terima yang menjadi diskriminasi karena kebijakan kuota 30% di legislatif untuk pencalonan partai politik.

Yaitu karena aturan dalam kuota 30% masih ada sub atau aturan yang ternyata masih belum bisa mendorong kesempatan bagi perempuan untuk berada di ranah prioritas untuk pencalegan.

Pada saat ini kita menghadapi realitas bahwa keterpilihan perempuan di legislatif kebanyakan adalah dari kalangan-kalangan tertentu. Sementara yang perlu diperjuangkan hak-haknya pada saat ini tidak hanya keterwakilan perempuan saja tapi juga kalangan menengah bawah itu perlu di advokasi dan kemudian dibimbing dan di bina untuk bisa merayakan kesejahteraan hidup mereka.

Saat ini di legislatif terkhusus DPR RI dan DPRD Provinsi kebanyakan perempuan yang duduk mempunyai background yang tidak jauh dari keluarga politik.

Ada dua hal yang menjadi modal penting untuk dianggap sebagai caleg yang serius yaitu kapital dan koneksi/jaringan. Ketika sudah turun kelapangan hal yang di uji itu adalah pengalaman dan jam terbang di politik jadi butuh strategi yang sangat matang untuk menghadapinya.

Sementara banyak caleg perempuan yang maju saat ini tidak memiliki dua modal tersebut. Intinya adalah ketika masuk ke ranah politik harus menemukan mentor yang baik.

Banyak dari kawan-kawan idealis atau yang memiliki karakter yang ingin mengubah pola yang ada tapi tidak di berikan ruang. PR besar bagi kita untuk mengubah keadaan di bawah terlebih dahulu supaya kawan-kawan yang mempunyai niat yang baik dan perempuan-perempuan yang ingin memperjuangkan lingkungan kelompoknya yang mana dia berasal dari ranah itu dan dia merasakan bagaimana ketidakadilan, aspirasi yang tidak di dengar, dan inilah saatnya bagi kita untuk membantu mereka agar bisa mengubah stigma masyarakat bahwa untuk pemilu selanjutnya 2029 banyak kawan-kawan yang lahir dari kalangan menengah ke bawah bisa terpilih secara langsung di pemilu nanti.

Halaman : 1 2 3 4 5

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top