Bahkan PSR FC (2015), Rafhely FC (2016), dan Tuah Sakato (2019), kandas di babak 8 besar yang memakai sistim gugur. “Kini perjuangan bakal lebih berat dan panjang, karena format 8 besar diubah menjadi 2 grup, dan hanya dua tim finalis yang akan lolos ke Liga Pro.”lanjut Pak Haji.
Walau begitu, dia tetap optimis tim Rafhely FC tahun ini berpeluang untuk menembus Liga Pro Futsal. Faktor mentality dan fighting spirit yang diperlihatkan di babak 34 besar bisa terus ditingkatkan di babak 8 besar.(*)