Bola

“Que Sera Sera”, Semen Padang FC Sehari Jelang Ulang Tahun ke-41


Setelah mampu bangkit dan promosi lagi ke Liga 1 musim 2018, Semen Padang justru kembali terjebak dalam situasi nyaris sama seperti tahun 2017. Jurang degradasi menganga di depan mata musim 2019. Akhirnya Que sera-sera, apa yang terjadi terjadilah.

Dibaca : 1.7K

Oleh: Rizal Marajo (Wartawan Utama)

12 November 2017, tanggal yang tak akan terlupakan oleh pendukung Semen Padang. Hari itu, Semen Padang FC terdegradasi ke Liga 2, diiringi lagu legend November Rain-nya GNR.

Air hujan bercampur air mata bersatu di wajah-wajah yang bersedih hati, tatkala kemenangan 2-0 di matchday 34 atas PS TNI, jadi kehilangan makna.

Tiga angka yang tak cukup menyelamatkan Semen Padang, ketika disaat bersamaan Persib Bandung “manghadiahkan” tiga angka kepada Perseru Serui. Peluit panjang berbunyi, tangis pun pecah di Stadion H. Agus Salim yang hari itu full penonton.

Di tribun, suporter menutup wajah dengan syal kebanggaan “kabau sirah”, terisak-isak berurai air mata. Ditengah lapangan, pemain terkapar dan tertunduk lesu, badan lemas serasa tak bertulang. Di bench, jangan disebut lagi. Hanya ada tatapan kosong tim pelatih, official, dan para pemain yang ada.

Dua tahun kemudian
Setelah mampu bangkit dan promosi lagi ke Liga 1 musim 2018, Semen Padang justru kembali terjebak dalam situasi nyaris sama seperti tahun 2017. Jurang degradasi menganga di depan mata musim 2019. Akhirnya Que sera-sera, apa yang terjadi terjadilah.

13 Desember 2019 di Stadion Madya Magelang yang menjadi kandang PSIS Semarang, nasib Semen Padang Fc di Liga 1 2019 ditentukan. Dua gol PSIS Semarang dari Bruno Silva dan Hari Nur Yulianto, menamatkan harapan Semen Padang untuk bertahan di kasta tertinggi.

Desember Kelabu, klub kebanggaan Ranah Minang itu, selama 39 tahun telah menjaga marwah sepakbola Sumbar di kancah nasional, hanya numpang lewat satu musim di Liga 1. Mereka terjerembab lagi ke kasta dibawahnya.

Turun kasta dari kompetisi atau terdegradasi adalah sebuah catatan kelam sebuah klub sepakbola dimanapun. Degradasi adalah simbol ketidakmampuan, kemunduran, bahkan adalah sebuah kegagalan.

Dua tahun kemudian
Hari ini, 29 November 2021, Semen Padang FC kembali masuk dalam situasi yang teramat sulit, bahkan jauh lebih mengenaskan dari dua degradasi sebelumnya tahun 2017 dan 2019.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top