Daerah

Pasaman Darurat Kekerasan Terhadap Anak, Ini Sumbernya

Dibaca : 625

Pasaman, Prokabar — Kabupaten Pasaman ternyata darurat kekerasan terhadap anak. Banyak kasus yang terjadi. Mulai dari pencabulan terhadap anak, prostitusi terselubung yang pelakunya masih anak-anak, hingga tindakan kekerasan terhadap anak di dalam keluarga.

“Untuk Indonesia, Sumatera Barat menjadi nomor 3 provinsi terbanyak kasus pelaku kekerasan terhadap anak. Untuk tingkat Sumatera Barat, Kabupaten Pasaman berada di peringkat 2 kasus kekerasan terhadap anak setelah Solok yang menduduki peringkat 1 terbanyak,” kata Neny Andriani, ahli psikolog Sumatera Barat sekaligus dosen UPI YPTK Padang, Kamis (6/9).

Teramat memprihatinkan memang kasus kekerasan terhadap anak ini. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Pasaman Neny mengajak peran aktif semua lini masyarakat untuk lebih sensitif atas kekerasan terhadap anak ini.

“Sumber kekerasan terhadap anak itu berawal dari dalam internal keluarga. Salah anak sedikit langsung tampar langsung pukul. Jadinya, anak ini paham, kalau salah langsung dapat pukul. Sehingga kebiasaan ini, terbawa oleh si anak di kehidupan luar rumah. Hingga akhirnya jadi kenakalan, hisap lem sampai narkoba. Ujung-ujungnya berkelahi, tauran bahkan sampai tindakan pencabulan yang pelakunya masih anak-anak,” kata Neny.

Melalui seminar pencegahan kekerasan terhadap anak yang diusung DPPPA Pasaman ini, Neny berharap adanya inovasi serta tindakan yang kongkrit untuk pencegahan kekerasan terhadap anak. “Seperti di dunia pendidikan, melebihkan jam masuk khusus untuk guru bimbingan konseling. Memberi masukan atau penyuluhan khusus masyarakat seperti halnya spanduk,” tutup Neny. (Ola)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top