Daerah

Menyelewengkan Dana Desa, Walinagari di Pasaman Ini Minta Damai

Dibaca : 2.3K

Pasaman, Prokabar — Ugal-ugalan jugalah dalam mengelola Anggaran Dana Desa (ADD), didatangi polisi jadinya. Kalau sudah begini, kerjapun tak lagi enak, seperti Walinagari Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol, Bondan Kusbianto yang dibayang-bayangi jeratan bui. 

Tindakannya penyelewengan ADD dengan jumlah yang sangat fantastis, membuat penyidik Polres Pasaman mengeluarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP).

Tim penyidik pun langsung terjun ke lapangan. Menyidiki kasus realisasi ADD tahun 2016 dan 2017 yang diduga banyak tidak bisa dipertanggungjawabkan Bondan selaku walinagari.

“Siap, 86 (dilanjutkan red),” kata Kasatreskrim Polres Pasaman, AKP Lazuardi saat dikonfirmasi terbitnya SPDP itu, Kamis (29/11).

Menanggapi hal ini, Walinagari Bondan membenarkan kisruh yang tengah dideranya itu. Melalui telpon, Bondan mengakui, memang banyak anggaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan saat tahun anggaran 2016 dan 2017.

“Iya, ada penyidik turun ke nagari. Menyidiki kasus dugaan ini, sudah sekitar 10 harian,” kata Bondan.

Ironisnya, dari laporan hingga temuan inspektorat Pasaman itu, Bondan mengakui, ada sekitar Rp200 juta lebih anggaran yang sebelumnya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Ya begitulah, 200 lebih. Tapi saat ini, saya dan pemerintah nagari sedang koordinasi dengan inspektorat dan kepolisian. Berharap kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Lagian, danaya juga sudah dikembalikan,” kata Bondan.

Bondan mengaku, saat ini pemerintahan nagarinya sedang terguncang berat. Perangkat pemerintahan tidak fokus lagi bekerja. “Itulah, ngeri efeknya. Sayapun juga terguncang,” tutup Walinagari Bondan. (Ola)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top