Daerah

Mengintip Sepak Terjang Rony-Bagus, Pendekar Anti Korupsi di Jantung Sumatera

Kombes Pol Rony Samtana dan AKBP Bagus Suropratomo (Dir Reskrimsus dan Wadir Reskrimsus Polda Sumut)

Dibaca : 3.7K

Medan, Prokabar — Bertugas sebagai Direktur dan Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara, Komisaris Besar Rony Samtana dan Ajun Komisaris Besar Bagus Suropratomo, langsung tancap gas melawan korupsi. 

Seperti apa sepak terjangnya? Lalu bagaimana pula komitmen kedua mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu dalam menabuh genderang perang terhadap penjahat berdasi? Rabu (12/12), prokabar.com mewawancarai para punggawa di Direktorat elit ini.

Bertepat dengan peringatan Hari Anti Korupsi 9 Desember 2018, Kepolisian Daerah Sumatera Utara sadar betul, jika ekspektasi publik amat tinggi agar jantung pulau Sumatera ini bisa bersih bersih dari praktik korupsi dan gratifikasi.

Terlebih, beberapa waktu lalu Litbang KPK merilis hasil Survai Penelitian Integritas (SPI) yang dilakukan pada tahun 2017, menunjukan angka jika kasus rasuah terbesar di Tanah Air, berada di Sumatera Utara. 

“Semangat melawan korupsi, tidak boleh surut apalagi mati. Selamat Hari Anti Korupsi 2018,” kata Wakil Direktur Reserse dan Kriminal Khusus Polda Sumut AKBP Bagus Suropratomo, mengawali wawancara di ruangan kerjanya, Mapolda Sumut.

Saat ditemui wartawan, Bagus terlihat memegang bundelan berkas penyidikan sejumlah kasus korupsi. Termasuk, perkara OTT Dinas Pendidikan Labuhan Batu dan perkara dugaan korupsi perjalanan dinas DPRD Tapanuli Tengah.

“Untuk OTT di Labuhan Batu, sesuai keterangan pers Direktur kami kemarin, pak Rony Samtana, tersangkanya sudah dua orang. Kita tahan. Sementara kasus perjalanan dinas di Tapteng, 4 pimpinan dan anggota DPRD juga sudah ditahan, satu lagi DPO. Masih kami cari,” sambung mantan Wakapolrestabes Medan itu.

Sepanjang tahun 2018 ini, Dit Reskrimsus Polda Sumut kata Bagus, berhasil keluar sebagai peringkat Polda pertama dalam penyelamatan kerugian keuangan negara dalam tindak pidana korupsi.

“Total keuangan negara yang terselamatkan belasan miliar, nilai totalnya Rp19.019.664.867,-. Dalam penyelesaian perkara korupsi, Polda Sumut juga masuk 6 terbesar se Polda Tanah Air,” jelas Bagus Suropratomo.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top