Daerah

Menggali Situs Dan Sejarah Ulama, Ini yang Dilakukan KPGH TJ

Dibaca : 1.4K

Sungai Batang, Prokabar — Catatan sejarah ulama di sejumlah daerah rata-rata mulai tidak menarik bagi generasi muda. Bahkan banyak situs-situs peninggalan sejarah dahulu itu tidak terurus sebagai mana mestinya. Padahal situs itu dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi, sejarah dan reliqius (halal tourism).

Melalui pemikiran tersebut sekelompok pemuda di kampung halaman Buya Hamka atau yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Generasi Hamka Tanjung Raya (KPGH TJ), bersatu untuk membangkitkan kembali sejarah ulamanya. Berharap dapat mengembalikan kejayaannya dan meningkatkan segala aspek kehidupan masyarakat. Mereka sadar melalui pendekatan Agama, segala pengaruh buruk dapat terbentengi.

Sebelumnya, mereka telah berhasil membersihkan sebuah jenjang sangat bersejarah di Tanjung Raya. Jenjang atau jalan satu-satunya menuju pelosok perkampungan Data Kampung Dadok, Kampung Tangah, Tanah Sirah, Tanjung Sani, Batung Panjang, dan Batung Ajung.

Selanjutnya, mereka juga mendalami sejarah Makam Inyiak D-R beserta Kutubchanah beserta manuskrip karya Ayah Buya Hamka tersebut. Inyiak D-R atau Haji Abdul Karim Amrullah (Haka), diketahui lahir Ahad, 17 Safar 1296 Hijriah atau 10 Februari 1879 Masehi. Meninggal di Jakarta, 2 Juni 1945 dalam usia 67 tahun.

Berdasarkan permintaan pihak keluarga, makam Muhammad Rasul itu dipindahkan dari Jakart ke depan Kutubchanah, tempat ia biasa membaca, berfikir dan berkarya di Muara Pauh, Jorong Batung Panjang, Nagari Sungai Batang, Agam.

Penelusuran kemudian berlanjut ke Makam Syekh Guguk Katur dan Syekh Muhammad Amrullah di Jorong Nagari (Sungai Batang). Di Makam Syekh Guguk Katur melalu perbukitan kecil. Dan terukir nama Abdullah Saleh di menhir tersebut. Tertera pula 17 Muharam 1285 Hijriah dengan aksara jawi atau arab melayu.

Sekitar 100 meter dari makam Syekh Guguk Katur, menuju sebuah masjid tua terdapat pula makam. Merupakan makam Syekh Muhammad Amrullah. Menurut Buya Hamka di Buku Ayahku, Syekh Tuanku Kisa’i itu lahir pada Bulan Rajab 1256 Hijriah. Meninggal pada Rabi’ul Akhir 1325 Hijriah atau tahun 1907 Masehi dalam usia 79 tahun.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top