Peristiwa

“Malaikat Maut” Beraksi Las Vegas Ketakutan

Dibaca : 698

Jakarta, Prokabar – Las Vegas, kota bebatuan, tidur siang, bangun kala malam. Pada Senin 2/10) sekitar pukul 22.30 (WIB), senjata api menyalak garang.  Jason Aladeon yang sedang menyanyi di pentas gemerlap di hadapan 22 ribu penoton, sontak terhenti. Erangan panjang, tangis histeris dan pekik, menjadi lagu perih malam itu.
Sebanyak 58 orang tewas, 500 orang luka-luka. Ini melebihi angka korban penembakan di klub malam di Orlando tahun lalu yang menewaskan 49 orang.

Inilah tragedi saat pertunjukan musik country di Route 91 Harvest

festival, kawasan kota Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat. Ini juga menjadi penembakan paling brutal sepanjang sejarah negara itu.

Lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengutuk peristiwa itu dan menjuluki pelaku sebagai ‘setan sejati’. Pelakunya  Stephen Paddock Craig, seorang pensiunan akunting dan bisa menerbangan pesawat kecil.

Ia punya kekasih yang disebut-sebut keturunan Indonesia yang kini sedang dicari polisi. Pers Australia menyebut, kekasihnya itu memegang pasor Australia.

Otoritas setempat menyebut, ini bukan teroris, meski ada klaim dari ISIS. Menurut polisi, pelaku tunggal penembakan itu, berusia 64 tahun. Pria ini, dengan enteng melepaskan tembakan dari lantai 32 hotel Madalau Bay ke arah ruang konser yang dipadati pengunjung.

Pelaku kemudian ditembak mati di kamarnya dan di sana ditemukan beberapa pucuk senjata.

Rekaman video yang tersebar ke seluruh dunia melalui jejaring Youtube memperlihatkan betapa kepanikan massa luar biasa terjadi seketika.

Gadis-gadis Amerika, memekik, ketakutan dan berlarian. Banyak yang

pingsan karena berebut keluar dari lokasi konser.

Salah satu saksi mata yang diwawancarai CNN mengaku sempat mengira suara di tengah malam menjelang pergantian hari itu adalah suara kembang api atau petasan.

“Kami mengungkap ada penembak di lantai 32 Mandalay Bay,” kata Sherif Las  Vegas Joseph Lombardo, seperti yang dikutip prokabar.com dari CNN.

Atas tragedi kemanusiaan itu, polisi mencari Marilou Danley, perempuan berdarah Indonesia. Kemudian sumber-sumber polisi kepada CNN dan Fox News mengatakan ia telah ditemukan dan dikatakan ‘tidak terkait dengan insiden penembakan’.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top