Nasional

Lukisan Jokowi Bersorban Putih Karya Goes Noeg Terpampang di Posko GSUI

Dibaca : 1.9K

Jakarta, Prokabar — Ada yang berbeda ketika Prokabar.com menyambangi posko Gerakan Seribu untuk Indonesia (GSUI) di Jalan Kerinci, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/6) lalu.

Tempat yang biasa dijadikan posko penanggulangan covid-19 ini disulap menjadi mini galeri lukisan. Sejumlah maha karya pelukis Agoes Noegroho terpampang rapi menarik perhatian awak media.

Hari itu agenda GSUI menghadirkan sang maestro lukis Goes Noeg (sapaan akrab Agoes Noegroho) dan musisi yang juga penyanyi senior, Ote Abadi. Melalui GSUI, keduanya memberikan karya untuk direalisasikan bagi penanganan covid-19.

“Saya hanya punya karya yang bisa saya sumbangkan sebanyak dua buah lukisan. Saya berharap hasil yang didapatkan dari lukisan ini dapat membantu menanggulangi dampak dari pandemi ini,” jelas Goes Noeg.

Salah satu karya yang akan dihibahkan adalah lukisan Presiden Jokowi bersorban putih. Ketika ditanya mengapa Goes Noeg terfikir untuk melukis nomor satu di Indonesia ini, rupanya ada doa yang terselip dari hatinya.

“Alasan kenapa saya melukis wajah Pak Jokowi dengan baju bersorban adalah itu merupakan doa seorang pelukis yang berharap beliau menjadi orang yang jujur,” tuturnya.

Selain Goes Noeg, musisi dan penyanyi senior Ote Abadi juga mengenalkan karya lagu berjudul ‘Kita Putra Putri Bangsa Besar’. Lagu ini dipercayakan kepada GSUI sebagai bagian dari semangat 75 tahun Indonesia.

“Lagu ini sudah tercipta lima tahun lalu oleh Pak Jokowi. Karena sesuatu hal, akhirnya lagu ini direalisasikan untuk semangat menyongsong 75 tahun Indonesia merdeka,” terang Ote.

Selama perbincangan berlangsung dengan dua seniman ini, posko GSUI dilengkapi teknologi pembasmi virus bernama ‘Covid Buster’.

“Ini sebuah prototipe yang tim kami buat sejak awal Maret lalu, fungsinya menyedot segala virus yang ada di ruangan ini. Alar ini siap dikembangkan secara massal setelah uji kelayakan dari lembaga terkait disahkan,” terang perwakilan tim, Al Hakim Al Hadhy didampingi Profesor Djoko Gunawan, seorang peneliti dari BPPT. (beb)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top