Daerah

Lomba Video Kreatif Keberagaman dan Bertoleransi Diumumkan, Ini Pemenangnya

Dibaca : 344

Maifrizon berharap mudah-mudahan lomba ini akan memberikan pengaruh dan arti yang sangat besar untuk pemuda pemuda di Sumbar yang hari ini masih perlu pembinaan dan bimbingan yang banyak.

“Saya pikir ini bukanlah kegiatan yang terakhir di tahun ini Insyaallah, Pak Hidayat tadi berbisik akan berkomitmen kegiatan ini akan jauh lebih besar sehingga memang waktu yang kita siapkan juga akan mencukupi untuk kegiatan-kegiatan yang memang sangat berdampak untuk generasi muda kita,” katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Sumbar, Hidayat, juga mengapresiasi Maifrizon, selaku Kepala Dispora Sumbar. Ia memahami Dispora sebagai mitra kerja di Komisi v, spiritnya tidak pernah habis, ampernya naik terus, pengalamannya luar biasa, pernah menjadi pejabat di Kementerian Pemuda dan Olahraga dan juga di Kepri.

“Yang lebih saya bangga itu, Pak Maifrizon satu kampung dengan saya,” katanya.

Dikatakan Hidayat, kenapa ia mencoba mengangkat isu keberagaman dan toleransi? Ada dua hal yang memotivasi untuk menggagas kegiatan-kegiatan untuk bisa merekatkan toleransi, saling harga menghargai dan menghormati seluruh etnis dan agama yang ada di Sumatera Barat.

“Dari dua hal tersebut, yang pertama adalah ada survei lembaga yang namanya Setara Institut yang menancapkan beberapa tahun belakangan, Sumatera Barat termasuk daerah yang intoleran. Padahal fenomena sosial ekonomi budaya kita, berbaur sangat akrab dengan teman-teman yang mungkin berbeda keyakinan, suku, etnis dan ras,” katanya.

Hal itu Kata Hidayat yang memicunya sehingganya perlu ada upaya-upaya untuk menstimulus melalui program kegiatan dari pemerintah. Karena program pemerintah ini sifatnya adalah memfasilitasi dan melakukan pembinaan dalam melakukan konteks seperti itu.

“Saya terinspirasi oleh Lee Kwan yu, Perdana Menteri Pertama Singapura. Ada dua prinsip yang diterapkannya. Sebuah daerah negara yang kecil ketika itu pisah dan bergabung dengan Malaysia ketika persemakmuran 1957 dan merdekanya tahun 1965 dan Malaysia pada akhirnya melepaskan Singapura karena dianggap memberatkan beban negara karena miskinnya daerah tersebut. Namun kemudian, justru Singapura hari ini merupakan negara yang sangat stabil secara politik, ekonomi, sosial di dunia,” jelasnya.

Halaman : 1 2 3

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top