Batusangkar, prokabar – PSBS Batusangkar, klub yang pernah sangat disegani di Sumbar era 1980-1990 an, akan mencoba untuk menjemput kejayaan itu. Moment Liga 3 Sumbar 2021, bisa menjadi awal bangkitnya PSBS menjemput kejayaan masa lalu.
Kalau berkilas balik sejenak, sejarah mencatat, PSBS Batusangkar khususnya, atau Tanah Datar umumnya, sejak era 1970-1990 an, adalah salah satu daerah yang menjadi barometer sepakbola Sumatra Barat, selain Kota Padang, Payakumbuh, dan Sijunjung. Salah satu patokannya adalah menghasilkan pemain-pemain berkualitas.
Walau sejak awal milenium nama besar Tanah Datar dengan PSBS Batusangkar-nya di sepakbola Sumbar mulai tergerus dan redup. Jadilah PSBS tinggal menyandang label sebagai tim legend masa lalu di Sumbar.
Sementara, daerah lain justru terus menunjukkan progres bagus pembinaan mereka, seperti Padang Pariaman, Lima Puluh Kota, Sijunjung, Kota Sawahlunto, bahkan Pasaman Barat.
Padahal dulu, banyak pemain-pemain top di setiap generasi yang dihasilkan Tanah Datar, sebut saja mulai dari Anas Bintang, Asril Etek, Aprius, Sadran, Nazirwan Wafa, sampai generasi Rommy Diaz Putra, Hengki Ardiles, Dicky Jamalis, dan saat ini ada Irsyad Maulana.
Semngat ingin mengembalikan kharisma Tanah Datar dan PSBS Batusangkar sebagai salah satu Kabupaten/Kota penghasil talenta hebat sepakbola, sepertinya adalah “balok start” dari keikutsertaan PSBS di Liga 3 tahun ini.
Walaupun agak terlambat mempersiapkan diri, ketika beberapa tim lain sudah mulai fase ujicoba, PSBS baru akan melakukan seleksi pemain.
Tapi setidaknya, semangat bangkit mengejer ketertinggalan dari tim-tim lain tim, patut diapresiasi. Apalagi, semangat itu didukung antusias oleh Bupati Eka Putra dan jajarannya di Pemkab Tanah Datar.
Kendati bertindak sebagai tuan rumah Grup C Liga 3 Sumbar 2021, PSBS Batusangkar tak ingin terjebak dalam sikap terlalu percaya diri, apalagi menganggap enteng lawan.
Grup C yang digelar di Stadion Gumarang Batusangkar, PSBS satu grup dengan Persiju Sijunjung, dan dua tim pendatang baru, Absolute FC dan PS Machudum’s Padang.
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
