Daerah

Korban Wamena Datangi Disdukcapil Pesisir Selatan, Ada Apa Ya?

Dibaca : 466

Pesisir Selatan, Prokabar —Perantau Pesisir Selatan (Pessel) di Wamena, Papua yang sudah tiba di ‘Negeri Berjuluk Sejuta Pesona’ sudah mulai mengurus dokumen kelengkapan administrasi.

Data yang dihimpun Prokabar.com, Rabu (9/10), sebanyak 31 perantau mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) daerah setempat.

“Benar, mereka berasal dari Kecamatan Bayang, semuanya mengaku tidak lagi memiliki dokumen kependudukan, baik KTP maupun KK,” ujarnya Sekretaris Disdukcapil Pessel, Masril di Painan.

Dikatakannya, para perantau tersebut melaporkan hal itu ke Unit Kerja Layanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang ada di Kecamatan Bayang.

“Bagi perantau lain yang mengalami hal serupa juga bisa melapor ke Unit Kerja Layanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang ada pada kecamatan masing-masing, sehingga proses pembuatan dokumen bisa disegerakan,” tuturnya.

Ia menambahkan, proses pembuatan dokumen kependudukan bagi para perantau, dilakukan dengan mengecek nama mereka pada data induk, dan selanjutnya barulah diterbitkan dokumen kependudukannya.

“Hal ini sudah kami koordinasikan dengan pejabat Kementerian Dalam Negeri, dan kami mendapat lampu hijau untuk merealisasikannya, “ujarnya lagi.

Sebelumnya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pesisir Selatan, Muskamal menyebutkan, sudah ada sekitar 291 perantau asal daerah setempat dari Wamena yang tiba di kampung halaman, 43 orang merupakan warga Kecamatan Lengayang, 170 orang IV Nagari Bayang Utara, 14 orang asal Batang Kapas, empat orang asal Sutera, dan 60 orang dari Bayang.

Untuk mempercepat berbagai layanan pada daerah setempat, mulai dari akses pendidikan, kesehatan, pemulihan psikis dan lain sebagainya pihaknya sudah membangun posko khusus.

“Ya, posko akan kami siapkan, apakah nanti akan didirikan di Painan, Bayang atau Lengayang. Nanti akan dikabarkan secepatnya,” ujarnya.

Posko diharapkan menjadi jembatan antara para perantau dengan pemerintah kabupaten, sehingga berbagai kebutuhan warga korban kerusuhan di Wamena, Papua bisa terpetakan untuk dicarikan solusinya, tutupnya. (min)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top