Daerah

Korban Salah Tangkap Diduga Alami Kekerasan di Polres Pasaman Lapor ke Polda, Minta Keadilan

Ilustrasi korban salah tangkap

Dibaca : 3.9K

Hari berganti bulan berlalu, tiba-tiba pada Sabtu (11/6) 2022 lalu. Ia ditangkap subuh hari di rumahnya oleh personel anggota Polres Pasaman. Ia ditangkap atas tuduhan membakar alat berat tersebut.
Mustafa ditangkap tidak sendirian, tetapi ada rekannya yang lain ikut ditangkap bernama Haitulah. Berbeda dengannya, Haitulah tidak ada sedikitpun mendapat kekerasan.

“Anggota polisi waktu itu tidak memperlihatkan surat penangkapan. Saat penangkapan, kepala jorong juga tidak ada. Sayapun langsung dibawa ke Polres Pasaman. Tidak ada perlawanan saya saat itu. Karena saya tidak tau kenapa saya ditangkap,”ujarnya.

Baru saja sampai di Mapolres Pasaman, ia langsung mendapat kekerasan dari oknum anggota Polres yang menangkapnya. Bogem mentah hingga tendangan dan pukulan dengan tongkat polisi mendarat di sekujur tubuh. Ia dipaksa untuk mengakui kasus pembakaran tersebut.

“Dalam hati saya kala itu, memang sudah ikhlas, pak. Saking tidak kuatnya saya menerima kekerasan. Saya pasrahkan diri sama Allah. Meski begitu pak, saya tetap tidak mau mengakui kasus yang dituduhkan. Lantaran memang bukan saya yang melakukannya,” kata Mustafa.

Halaman : 1 2 3 4

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top