Daerah

Kisruh Kadis LH Pasaman dan Pasukan Oren, Ini Penjelasannya

Dibaca : 2.3K

Pasaman, Prokabar – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH), Rusben Aguswar kembali menuai kontroversi.

Di hari ulang tahun Pasaman, ia nekat memberhentikan salah seorang pasukan oren alias petugas kebersihan. Akibatnya, masalah ini berbuntut panjang. Sampai-sampai ke bupati pula.

Pantauan Prokabar, kisruh diberhentikannya seorang pasukan oren ini, Rahmat Jimil berawal dari hilangnya aki mobil truk sampah. Aki mobil yang hilang ini merupakan mobil yang dikendarai oleh Rahmat dalam kesehariannya menjemput dan membuang sampah ke TPA.

“Hilangnya sekitar 2 atau 3 Oktober kemarin,” kata salah seorang PNS di Dinas Lingkungan Hidup yang meminta namanya tidak disebutkan.

Dirinci PNS ini, Rahmat Jimil adalah seorang tenaga kontrak yang bertugas membawa truk sampah. Dalam standar operasional tugasnya, bila selesai menjalankan tugas, mobil ini harus diparkir di lokasi kantor Dinas Lingkungan Hidup.

“Secara aturan, Rahmat Jimil ini tidak salah. Selesai tugas, mobil diparkirnya di parkiran kantor dinas. Taunya, pada pagi hendak beroperasi pada 6 Oktober, aki mobil ini hilang,” lanjutnya.

Mendapati laporan ini, Rusben langsung meradang. Ia langsung layangkan Surat Peringatan (SP) II kepada Rahmat Jimil dan berlanjut pemberhentian hari ini, Jumat (8/10).

Gejolak pun langsung terjadi. Tak tahan atas tindakan arogan pimpinan, para perwakilan supir truk dan pasukan oren lainnya langsung menghadap bupati.

“Masalah aki hilang ini tidak sepenuhnya kesalahan Rahmat, sebab di kantor kan ada Satpam. Tapi mau bagaimana lagi, tindakan Pak Rusben seperti ini, bukan hal baru lagi,” kata PNS ini lagi.

Sebelumnya, Rahmat ini memang pernah kena SP I pada Januari lalu karena kurang disiplin waktu kerja. Secara aturan untuk pegawai kontrak yang merujuk pada aturan PNS, enam bulan SP I ini gugur bila tidak mengulang kesalahan serupa.

“Ini sudah enam bulan lebih, kalau memang ada kesalahan, aturannya SP I lagi, tidak SP II atau langsung main pecat saja,” lanjutnya.

“Takutnya kami itu, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau sempat pasukan oren ini mogok ulah semena-mena Kadis, hancurlah kami. Tak terbayang, satu hari saja sampah tidak diangkut petugas, kisruh di tengah-tengah masyarakat sudah membludak,” pungkasnya.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top