Daerah

Kisah Menarik Pemilihan Ketua PWI Piaman

Dibaca : 493

Laporan : Rudi Yudistira, S.S

Pariaman, Prokabar – Pemilihan Ketua PWI Padang Pariaman dan Pariaman (disebut juga Piaman), sudah usai kemaren, Sabtu (28/7). Kegiatan dihadiri Ketua PWI Sumbar, Heranof dan jajaran, Sekdako Pariaman, Indra Sakti serta wartawan senior lainnya.

Pemilihan ketua ini terbilang unik dan sangat demokratis. Tidak ada persaingan berlebihan dan konflik sedikit pun. Meski lancar Konferensi V PWI Padang Pariaman dan Pariaman tetap berjalan alot dan berakhir secara aklamasi.

Dalam diskusi hebat tersebut, diikuti 13 orang Anggota Biasa (memiliki hak pilih), beberapa anggota muda dan selebihnya rekan- rekan media terhimpun di Kantor Wartawan Piaman. Mereka bersama-sama mengajukan beberapa calon pengganti Ketua PWI yang lama.

Calon terapungkan yakni A. Darmanhuri, Agus Suryadi, Darmansyah dan Armadi Tanjung. Tiga orang diantaranya selain Armadi adalah wartawan senior Harian Singgalang yang bertugas di dua wilayah tersebut. Mereka terpilih, dianggap terbaik memimpin dan pengayom rekan-rekan yang ada.

Uniknya, Agus Suryadi yang sempat diusung dan berkeinginan menjadi Ketua PWI, tiba-tiba mundur.

“Intruksi Ketua sidang, mohon izin saya mundur sebagai calon ketua. Saat ini saya tidak mampu menjadi pemimpin karena alasan waktu kerja diluar profesi kewartawan saat ini. Saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan sahabat yang telah mengusung saya,” kata Agus.

Tidak lama kemudian, Darmansyah Koordinator Daerah wilayah Pariaman dan Padang Pariaman Harian Singgalang, juga mundur sebagai calon. Begitu halnya dengan Armadi Tanjung dengan alasan hampir sama. Secara tidak langsung, mereka sebenarnya sudah sepakat mengangkat A. Darmanhuri sebagai Ketua PWI pengganti Ikhlas Bakri.

Tidak hanya para calon yang sudah mundur, upaya penggiringan aklamasi sebenarnya sudah dilakukan. Hanya saja hal tersebut tidak terlalu disetujui sebagian lain karena dianggap minim kaderisasi.

Sementara itu, Darmanhuri terlihat gamang mengeban Gunung di pundaknya. Bisa jadi nilai-nilai Islam dan syariat begitu kuat. Pemimpin itu adalah Amanah bukan sebuah berkah. Setiap pemimpin akan dipertanggungjawabkan nanti. Apalagi beliau tamatan pesantren.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top