Payakumbuh, Prokabar – Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengimbau kepada kaum ibu melakukan inovasi dan kreativitas dalam peningkatan ekonominya. Salah satunya dengan membuat kuliner yang kreatif dan viral.
Supardi mencontohkan beberapa kue yang modalnya tidak terlalu besar tetapi dijual dengan harga mahal. Hal ini tidak terlepas dari pola pemasaran yang dikemas untuk menjual produk kuliner yang memang enak.
“Contohnya saja kue cromboloni, dicafe atau pusat kuliner dijual sampai 100 ribu per buah, modalnya saja cuma 25 ribu, tetapi karena viral untungnya berkali kali lipat, ini karena menjual kue tidak hanya soal rasa saja, tetapi cara menjual juga penting,” kata Supardi.
Supardi, dihadapan ibu ibu Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)
Suoardi berkomitmen untuk mendorong kreativitas dan inovasi di bidang kuliner. Untuk itu peserta WRSE yang diberikan pelatihan membuat kue ini, jangan berhenti untuk berfikir kreatif.
“Sudah ratusan ibu ibu WRSE kita latih membuat kue, saya yakin akan ada ibu ibu yang mampu mendapatkan keuntungan lebih karena proses kreatif yang dilalui, dan saya siap mendukung itu,” kata Supardi di Payakumbuh, saat membuka acara.
Ketua DPRD Sumbar Supardi bersama Dinas Sosial Sumbar dan Payakumbuh
Supardi melalui pokok pikirannya memberikan pelatihan untuk 750 ibu ibu WRSE di Payakumbuh yang dibagi dalam 10 angkatan.
“Tahun 2023 Dinas Sosial sudah melatih 700 lebih ibu ibu WRSE, tahun ini akan dilatih lagi 700 lagi, pelatihannya memang hanya dua hari, satu hari di ruangan, satu hari lagi praktek di SMK 2 Payakumbuh, tetapi diharapkan dampaknya bisa.meningkatkan perekonomian masyarakat Payakumbuh,” kata Supardi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan bagi wanita yang berada dalam situasi ekonomi yang sulit. Kami berharap melalui pelatihan ini, mereka dapat memulai usaha mandiri dan meningkatkan kualitas hidup mereka serta keluarga,” sambung Supardi.
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
