Daerah

Keluhan Guru MTs Muhammadiyah Baringin, Pasca Jalan Terputus

Dibaca : 722

Palembayan, Prokabar – Dua perkampungan kecil di Sumatra Barat, tepatnya di Jorong Kampung Baringin dan Jorong Talao di Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam telisolir pasca akses satu-satunya terban tidak bisa dilalui lagi. Sekitar 1400 jiwa penduduk di dua perkampungan tersebut terpaksa berjalan kaki melintasi perbukitan dan jurang bila hendak ke luar.

Selain masyarakat umumnya memiliki profesi petani dalam kampung, tidak sedikit pula mereka kerja ke Bukittinggi atau berladang di daerah lain. “Kami sangat bergantung pada akses jalan ini, untuk bisa bertahan dan menjalani hidup lebih baik. Namun, kondisi ini membuat Kami semakin sulit dan menderita,” ungkap Walijorong Kampung Baringin, Rahmat Dt. Panungkek.

Akan tetapi, yang paling kami sayangkan sekali lanjutnya, di perkampungan tersebut terdapat Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah. Satu-satunya sarana pendidikan masyarakat Nagari Baringin. Dari 14 orang guru pendidik, hanya dua orang guru warga setempat. Selebihnya tinggal di luar Kampung Baringin.

Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Baringin, Chairul Amri mengatakan Sekolah tersebut berdiri sejak 2013 lalu. Dengan semangat perjuangan perantau setempat, cita-cita masyarakat adanya sekolah terwujud. Meski jumlah murid hanya berjumlah 38 orang dengan 3 kelas, setidaknya mereka tidak lagi pergi sekolah ke daerah lain dengan jarak tempuh puluhan kilometer. “Kami sudah memiliki 37 orang alumni. Dan kemungkinan Akan terus meningkat dan semakin lebih baik,” ujarnya.

Sejak terjadinya musibah jalan terban dan terputus, perjuangan guru-guru MTs Muhammadiyah Baringin tersebut semakin berat. Pasalnya, Dari jalan utama menuju perkampungan ini melalui tanjakan perbukitan yang terjal. “Biasanya Kami bisa melaluinya dengan kendaraan roda dua. Tapi sekarang, kami terpaksa jalan kaki. Melalui jalan setapak perbukitan lagi. Bila hujan, pasti tidak akan bisa dilalui,” tuturnya.

Para guru pendidik beserta masyarakat terpaksa harus menunggu pembuatan jalan baru, karena jalan lama yang sudah rusak tidak dapat lagi diperbaiki. Perjuangan tersebut terpaksa harus melalui dengan penuh perjuangan. (rud)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top