Daerah

Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Cukup Tinggi Di Agam

Dibaca : 692

Lubuk Basung, Prokabar – Jajaran Polres Agam mendapat penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Agam terkait penanganan cepat terhadap percepatan pengungkapan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak beberapa waktu lalu. Penghargaan diberikan saat pisah sambut Kapolres Agam beberapa waktu lalu.

“Terimakasih kepada Bupati Agam atas penghargaan dalam percepatan pengungkapan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Wilayah Hukum Polres Kabupaten Agam. Penilaian ini didasari banyaknya laporan terkait Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 dan Permen PPPA Nomor 13 tahun 2020 tentang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak berbasis gender dalam bencana.

“Pengungkapan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tidaklah mudah. Butuh proses yang sangat rumit dan teliti. Banyaknya kasus dan laporan masyarakat, namun kami tetap berhasil menuntaskan hampir semua kasus. Dengan waktu dan segala keterbatasan yang dimiliki,” ungkap Kasat Reskrim Polres Agam, AKP Farel Haris kepada Prokabar.com, Rabu (6/4).

Ia menjelaskan terhitung tahun 2021 hingga maret 2022, kasus cabul terjadi sebanyak 26 kasus, persetubuhan sebanyak 14 kasus, sodomi 1 kasus dan eksploitasi seksual 1 kasus. Tersangka yang ditindak 26 orang kasus pencabulan, 14 orang kasus persetubuhan, 7 orang ekploitasi.

Kssus yang melapor saja sebanyak 47 kasus, sedangkan jumlah tersangka sebanyak 55 orang. “Jumlah personil Satuan Reskrim khusus PPA atau Penanganan Perempuan dan Anak, hanya berjumlah 5 orang sementara, kasus yang harus ditangani sebanyak 47 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 55 orang,” terangnya.

Dari kondisi inilah Dinas Dalduk KB PP PA Kabupaten Agam memberikan penghargaan kepada Polres Agam. Dan kondisi ini sesungguhnya sudah sangat menguatirkan. “Itu kasus baru yang melapor saja, yang tidak melapor juga sangat banyak. Oleh sebab itu, persoalan ini harus jadi perhatian serius pada semua pihak,” ujar AKP Farel Haris.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kadis Dalduk KB PP PA Kabupaten Agam, Riyanti mengatakan, persoalan ini disebabkan serba kekurangan semuanya. “Kurang Agama, Kurang Ekonomi, Kurang Perhatian, kurang segalanya,” tegasnya. Solusinya, peran aktif semua pihak dan semua sektor harus secara terpadu atau bersama.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top