Peristiwa

Kapal Wisata Pulau Angso Duo Tenggelam, Satu Penumpang Tewas

Dibaca : 869

Pariaman, Prokabar — Satu unit Kapal pengangkut wisatawan ke Pulau Angso duo tenggelam dihantam ombak, Sabtu (26/10). Berdasarkan informasi yang dihimpun Prokabar, akibat insiden ini satu orang penumpang dilaporkan meninggal dunia dan dua lagi kritis, dan harus mendapat perawatan di RSUD Pariaman.

Sementara itu belasan penumpang kapal lainnya berhasil selamat, setelah kapal bantuan datang.

Petugas Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Pariaman, Rudi Yunus mengatakan, kejadian tersebut diperkirakan pukul 16.00 WIB saat kapal tengah menuju Pulau Angso Dua.

“Kapal tenggelamnya saat sudah dekat ke pulau Angso Duo. Kemudian  saat ini kapal sudah kami evakuasi ke pantai,” katanya.

Lebih lanjut, informasi yang di himpun jumlah penumpang kapal 24 orang dengan dua orang ABK, dimana sebagian besar merupakan rombongan Guru SMPN 1 Palupuh, Kabupaten Agam.

Adapun yang meninggal dunia Masyirida, 39, Guru SMPN 1 Palupuh, Kabupaten Agam dan temannya, Ina Kartika,50 masih dalam perawatan dan Kalvin 32, yang merupakan ABK kapal.

Dahdir, 52 salah seorang penumpang mengatakan menjelaskan rombongannya berangkat dari anjungan dekat kantor BPBD sekira pukul 16.00 WIB. Dari mulai berangkat menuju Pulau Angso Duo, gelombang sudah mulai besar, sehingga air masuk ke dalam kapal. ABK berusaha menimba air untuk di keluarkan.

Namun, seiring dengan lajunya kapal, air tetap masuk, kapal tetap jalan. Lama kelamaan kapal tersebut mulai membenam. Melihat kondisi kapal dalam keadaan gawat, ABK minta pertologan ke kapal lainnya. Tidak lama, datang bantuan kapal.

Ketika penumpang mau pindah ke kapal yang membantu semuanya pada berebutan. Disaat berebut itulah kapal yang ditumpangi langsung tenggelam.

”Saya sudah mengingatkan semua penumpang harus tenang, jangan berebut naik ke kapal bantuan. Mungkin, diantaranya ada yang merasa cemas, himbauan saya ini kurang digubris” ujarnya dikutip Prokabar dari Topsatu.

Selanjutnya, karena dari semua penumpang yang pindah ke kapal bantuan banyak yang tidak sanggup untuk duduk, karena kelelahan bercampur cemas.

“Karena dari semua penumpang, saya lah yang masih mampu bertahan berdiri dan memberi pertolongan kepada rombongan pindah ke kapal bantuan”, tuturnya. (*/hdp)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top