Daerah

KAI Divre II Sumatera Barat Apresiasi Kegiatan Galanggang Arang 2024

Dibaca : 2.5K

Selang sepuluh tahun kemudian pembangunan pun dimulai berdasarkan Undang-undang 6 Juli 1887 Lembaran Negara Nomor 163. Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan perusahaan kereta api negara Staatssporwegen ter Sumatra Westkust (SSS) dipimpin J. W. Ijzerman, seorang ahli jalan kereta api. Ijzerman meluaskan usulan Cluysenaer, dimulai dari Puluaer ke Sawahlunto yang dibangun secara bertahap.

Tahap awal SSS meresmikan jalur kereta api Pulu Aer-Padang Panjang pada 1 Juli 1891. Bersamaan itu pula dibuka secara umum Stasiun Puluaer dan Stasiun Padang Panjang. Antara jalur kereta api Kayu Tanam-Padang Panjang, di beberapa bagian terdapat jalur bergigi.

Selanjutnya tahap kedua, jalur kereta api dari Padang-Panjang menuju Solok mulai aktif digunakan pada 1 Juli 1892. Hal ini menandai pembukaan Stasiun Batu Tabal, Stasiun Kacang, Stasiun Singkarak dan Stasiun Solok. Jalur bergigi terdapat antara Stasiun Padang Panjang dan Stasiun Batu Tabal.

Dalam tahap ketiga, jalur kereta api sepanjang 23 km dari Solok ke Muara Kalaban diresmikan pada 1 Oktober 1892. Stasiun Sungailasi, Stasiun Silungkang, dan Stasiun Muara Kalaban dibuka untuk umum pada waktu itu bersamaan peresmian jalur tersebut. (*)

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top