Daerah

Ini Dugaan Penyebab Banjir Di Pasaman

Dibaca : 961

Pasaman, Prokabar — Kondisi masyarakat pasca bencana banjir dan longsor di Pasaman mulau berangsur membaik. Bantuan demi bantuan terus mengalir dari berbagai pihak. Di balik itu, tersimpan pelajaran yang teramat penting untuk menjaga alam. Ini sebabnya.

Kepala BPBD Pasaman, Mafet Kenedi menjelaskan, salah satu faktor penyebab bencana di Pasaman ialah, aktifitas warga yang berladang sering berpindah-pindah. Bukak lahan di pinggir perbukitan, lalu pindah dan dibiarkan begitu saja. Ditambah pula, saat ini masyarakat berbondong-bondong membuka lahan untuk tanaman sarai wangi.

“Tidak dipungkiri, lahan yang gundul akibat aktifitas masyarakat tidak mampu lagi menahan debit air hujan. Sehingga longsor, begitu juga banjir. Alam di hulu sungai banyak yang sudah rusak,” kata Masfet, Senin (15/10).

Dalak kajian ilmiahnya, kata Masfet, lahan yang memiliki kemiringan di atas 15 derajat tidak boleh dibabat, apalagi membuka lahan kebun. Karena daerah tersebut akan sulit untuk menampung air jika hujan datang.

“Kita sudah sering meyampaikan kepada para petani baik melalui sosialisai, bahwa tidak ada lagi lahan dengan kemiringan diatas 15 derajat dibabat ataupun digunakan untuk membuka ladang. Namun kenyataannya masih banyak warga yang tidak menghiraukan ini. Kita berharap mari sama-sama menjaga alam, agar jauh dari bencana,” tutup Masfet. (Ola)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top