Painan, Prokabar – Kepedulian Bupati Pesisir Selatan (Pessel), Rusma Yul Anwar, membesar nama produk lokal asli daerah itu tidak diragukan lagi.
Buktinya Pasukkan Paskibraka menggunakan sepatu Katidiang produk lokal asli daerah yang berbeda di Talaok, Kecamatan Bayang saat upacara bendera HUT RI pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Penggunaan produk lokal itu merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal, khususnya dengan klasifikasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang ada didalam daerah terkhususnya produk lokal yang berasal dari Pesisir Selatan.
“Ya, seluruh pasukan Paskibraka Pesisir Selatan bakal menggunakan sepatu Katidiang produk lokal asal daerah kita pada upacara bendera HUT RI mendatang, “ujar Bupati.
Ia menjelaskan, penggunaan produk lokal sepatu Katidiang oleh anggota Paskibraka Kabupaten Pesisir Selatan sudah direncanakan sejak awal.
Menggunakan produk lokal itu demi mendukung dan membantu pertumbuhan produksi bagi UMKM, dan juga sebagai upaya membantu tingkat promosi bagi produk lokal yang ada di Pesisir Selatan.
“Karena untuk kualitas tidak bisa diragukan lagi, begitupun bahannya enak dipakai dan tidak kalah dengan produk lain. Ditambah lagi harganya lebih murah dari produk luar lainnya,” ujarnya lagi.
Total sepatu Katidiang yang bakal digunakan sebut Rusma, ada sebanyak 82 pasang, 38 untuk putra dan 35 untuk putri selebihnya digunakan oleh pelatih dan pasukkan lainnya yang tergabung dalam Paskibraka Pesisir Selatan.
“Pemakaian sepatu Katidiang sudah bisa dipastikan, karena sudah kita pesan dan sudah deal dengan pihak Katidiang, “ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar juga telah memakai dan memamerkan sepatu Katidiang pada Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 daerah beberapa waktu lalu.
“Ya, asli buatan Pesisir Selatan. Mereknya Katidiang. Nyaman dipakai. Desainnya bagus dan kualitasnya tak kalah dengan sepatu impor,” ungkap bupati usai Paripurna HUT Pesisir Selatan ke-74 di Painan.
Bupati melanjutkan Pemerintah kabupaten terus berupaya mendorong pertumbuhan nilai produksi IKM lokal, seiring dengan upaya pemulihan ekonomi daerah saat pandemi COVID-19.
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
