Daerah

Hebat, Firdaus Abie Luncurkan Dua Buku Jurnalistik Saat HPN

Dibaca : 753

Kehadiran “Logika Bahasa Berita, Kritik Atas Penggunaan Bahasa dalam Kegiatan Jurnalistik” dan “Manajemen Media Massa” tersebut sekaligus menambah catatan panjang karya yang sudah ditulisnya. Sebelumnya, di penghujung 2020, ia menerbitkan novel yang ditulis dalam bahasa Minang, berjudul “Indak Talok Den Kanai Ati” menggunakan dialek Padang, Agam, Payakumbuh, Pasaman, Padangpariaman, dan Solok.
Buku lainnya, kumpulan cerita pendek Cincin Kelopak Mawar (2009). Buku kumpulan Cerpen tersebut sekaligus menjadi inspirasi bagi Jony Andra untuk melahirkan karya tari kontemporer, diangkat dari cerita tersebut. Tari kontemporer tersebut dipentaskan di Padang, Pekanbaru dan Lampung. Mahatma Muhammad, seniman asal Sumatera Barat lainnya mengangkat kisah dalam Cincin Kelopak Mawar sebagai karya teater. Dipentaskan di Taman Budaya Padang.

Karya lain Firdaus Abie, menjadi editor buku Padang Reconstruction (2009), Cerpennya masuk antologi Potongan Tangan di Kursi Tuhan (2011), antologi cerita pendek Uang Jemputan (2014), antologi cerita pendek Sastrawan Sumatera Barat; Sepenggal Rindu Dibatasi Waktu (2015), novel Cincin Kelopak Mawar (2016), buku 36 Tahun Ikasmantri dan 40 Tahun SMAN 3 Padang (2017), penulis buku Gusmal, Membangun Kabupaten Solok Berbasis Empat Pilar Pembangunan (2018), bersama sejumlah wartawan senior menulis buku 121 Wartawan Hebat dari Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Rumah Bagonjong (2018). Editor buku Dilema Guru di Era Milenial, Sebuah Realita di Dunia Pendidikan (2019) karya Arniwati NZ, Kepala SMP 2 Kota Solok. Editor buku Taksi Uda Menuju BIM (2019) karya Dra Hj Yenni Putri, MM (Kepala SMAN 5 Padang). Kurator antologi cerita pendek Tasbih untuk Papa (2019) karya Zhilan Zhalila. Penulis buku 25 Tahun Universitas Baiturrahmah (2019) bersama Khairul Jasmi. Kurator antologi cerita pendek Hujan yang Mengawali (2020) karya siswa SMAN Unggul Dharmasraya.

Kurator antologi puisi Kabar Negeri (2020) karya siswa SMAN 4 Bukittinggi, bersama Lili Asnita. Editor buku Suluh, Sang Penerang di Tengah Covid-19 (2021), karya Meriyenti S.Hut, M.Si, dkk, Penyuluh Kehutanan Provinsi Sumbar. Saat ini, juga sedang mempersiapkan biografi Zainal Bakar, Gubernur Sumatera Barat masa bakti 2000-2005.(rls)

Halaman : 1 2 3 4

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top