Daerah

Harga Sembako Mulai Naik di Pasar Tradisional Maninjau 

Dibaca : 1.4K

Maninjau, Prokabar – Harga sembako atau bahan pokok di pasar tradisional terus terjadi lonjakan. Pengendalian harga dari pemerintah sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi kondisi ekonomi masyarakat melemah dan akan berdampak buruk pada pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat nantinya.

Yurlianis, seorang pedagang mengatakan, saat ini harga cabe merah sudah menembus 55 ribu perkilo rupiah, sebelumnya hanya 45 ribu rupiah perkilo. Bawang merah minggu lalu hanya 25 ribu rupiah, naik menjadi 30 ribu rupiah perkilo.

“Bawang putih sebelumnya 25 ribu rupiah perkilo, naik menjadi 28 ribu rupiah perkilo. Ubi pelo biasanya 5 ribu rupiah, naik menjadi 8 ribu rupiah perkilo. Kentang biasanya 10 rupiah naik menjadi 11 ribu rupiah perkilo,” tuturnya.

Untuk minyak goreng lanjut Yurlianis, kemasan yang beredar ada dua jenis yakni subsidi dan non subsidi. Harga minyak goreng subsidi dijual 16 ribu perkilo, sedangkan minyak goreng kemasan non subsidi dijual 20 ribu rupiah perkilo.

Harga beras juga ikut naik, biasanya hanya 35 ribu sesukek atau per-tigakilo, sekarang naik menjadi 40 ribu rupiah sasukek atau per-tiga kilogram.

Sementara, harga sembako yang turun terjadi pada sejumlah sayur mayur. Seperti tomat minggu lalu naik 10 ribu perkilo, sekarang menjadi 8 ribu perkilo. Sayur lobak dari 4 ribu rupiah perkilo, turun menjadi dua ribu lima ratus rupiah perkilo. Sayur buncis dari 10 ribu rupiah perkilo, turun menjadi delapan ribu rupiah perkilo.

“Kondisi itu cukup menyulitkan kami sebagai pedagang. Karena masyarakat selaku pembeli akan semakin sepi ke pasar untuk berbelanja. Ditambah lagi kondisi ekonomi saat ini melemah,” tutupnya. (rud)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top