Peristiwa

Gempa Pasbar: Malam Tiba, Hujan Menambah Ketakutan

Dibaca : 1.3K

Simpang Ampek, Prokabar – Malam datang seperti menjulurkan kaki-kaki ketakutan di Pasbar. Gelap datang bersama makin tebalnya awan hitam di sebagian langit daerah itu.

Sementara Talamau, longsor, seolah mengirimkan kabar pertakut pada desa-desa di kakinya. Tanah bergerak, menari nari dialiran sungai, membawa lumpur pekat. Teriakan Allahu Akbar menggema dari bibir bibir yang sudah pucat.

Gempa 6,1 SR di Pasbar, Jumat pagi, membuat warga seperti berada dalam ayunan. Rumah ambruk, bangunan lain rubuh,. Masjid, seperti bersujud pada Illahi Robbi.

Sebanyak 10 ribu pengungsi, pergi dari rumah membawa serta ketakutan. Akan bermalam di tenda-tenda kendor, dengan tiang-tiang seadanya. Di beberapa tempat, tenda telah terpasang dalam jumlah sedikit.
Gubernur Mahyeldi menemui pengungsi di kantor bupati, yang tenda belum terpasang.

Bantuan dari parpol, seperti Gerindra, telah sampai, Dari BUMN, BRI telah tiba. Tim Reaksi Cepat PT. Semen Padang, meluncur jauh ke daerah terdampak paling parah.

Dan memang, daerah paling parah, Kajai, malam ini kuyup oleh hujan lebat. Tak tentu mana yang akan diurus, sebab warga tinggal di pengungsian.

Di sini, gempa benar-benar membuat remuk redam, warga masih ketakutan, kini hujan lebat datang pula.

Hujan telah memberi tanda sejak sore, tatkala awam hitam kian merendah. Warga bergerombol, dari celah awam hitam itu, memandang jauh ke depan.

Di depan sana, pipi Gunung Talamau telah robek-robek oleh longsor. Tanahnya menggeduru ke bawah.
Longsoran itu akan hanyut ke bawah dan kian ke bawah, jika hujan lebat terus turun.

Sementara itu, warga tidak bisa berkomunikasi. Jaringan telpon seluler putus, listrik apalagi. Maka lengkaplah derita mereka untuk malam ini. (nrs)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top