Peristiwa

Diduga Depresi, Warga Matua Mudiak Gantung Diri

Dibaca : 647

Agama, Prokabar – Seorang warga Jorong Padang Gelanggang, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam diduga mengakiri hidupnya dengan gantung diri, Rabu (14/8). Pria berusia tersebut diketahui bernama Sabaruddin (66), sempat hilang dari rumahnya oleh istrinya Erniwati (55) saat akan menunaikan sholat subuh.

“Dari keterangan anak korban sekitar pukul 03.00 WIB, orang tuanya tersebut masih ada di rumah dan masih berbicara. Namun ia menceritakan korban merasa masih dikejar-kejar makluk gaib. Sekitar pukul 05.00 WIB, di saat akan melakukan sholat shubuh istri korban tidak ada lagi melihatnya di kamar. Usai menunaikan sholat Shubuh dilakukan pencarian di sekitar rumah korban,” Ungkap Kapolsek Matur, Iptu Agus Mahendri kepada Prokabar.com, Rabu (14/8).

Kapolsek melanjutkan, sekitar pukul 06.30 WIB berjarak 15 meter dari rumahnya, korban ditemukan istrinya di Kebun Tebu milik korban dalam keadaan tergantung di pohon Salam. Leher terikat dengan seutas tali plastik, posisi bersimpuh dan tidak lagi bernyawa. “Menurut keterangan saksi dan keluarga korban, Sabar mempunyai penyakit depresi dan merasa ketakutan yang tidak menentu. Seakan-akan dikejar sejenis makluk gaib yang hendak menyakitinya. Korban juga sudah lebih tiga kali menghilang dan berusaha lari dari rumah. Sehingga Istri dan anak-anak korban seringkali menjaga ketat, agar Sabar tidak keluar rumah,” terangnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Puskesmas Matur, Dr. Yulia Sartika dan M. Arssyad, S Kep, pada diri korban tidak ditemukan kejanggalan atau tindak kekerasan lainnya yang terdapat pada tubuh korban. Selanjutkan korban diserahkan kepada keluarga untuk dilakukan penyelenggaraan mayit hingga pemakaman. “Atas kejadian ini, keluarga korban menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tidak ada mempermasalahkan kejadian tersebut secara hukum,” pungkasnya. (rud)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top