Daerah

Anggaran Minim ‘Alasan Klasik’ Gelora Tuanku Imam Bonjol Jadi Terbangkalai

Fasilitas banyak rusak, sampah berserakan dan rumput setinggi lutut, kondisi terkini Gelora Tuanku Imam Bonjol, Lubuk Sikaping, Pasaman. (Ist)

Dibaca : 578

Pasaman, Prokabar – Kurang dirawatnya Gelora Tuanku Imam Bonjol yang ada di Lubuk Sikaping ternyata disebabkan minim anggaran. Hal ini diakui Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga, Disporapar Pasaman, Herlinda Hanafi, Minggu (14/5).

“Minim. Adapun anggaran untuk pemeliharaan namun tidak terfokus pada Gelora semata. Ada beberapa fasilitas olahraga dan lainnya yang membutuhkan anggaran. Seperti lapangan Tigo Nagari, Panti, Tampuniak dan Auditorium serta Gelanggang Olah Raga (GOR) di areal kantor Bupati Pasaman,” kata, Herlinda.

Perihal keamanan dari para remaja yang kerap menjadikan lokasi dalam Gelora sebagai tempat mabuk-mabuk dan perbuatan penyakit masyarakat lainnya, diakui Herlinda, tidak ada lagi. Pasalnya, sudah setahun ini dua orang Sat Pol PP telah ditempatkan untuk tinggal di areal Gelora.

“Tidak ada oknum remaja yang ngelem atau mabuk-mabukan lagi sejak dijaga Satpol PP,” kata Herlinda.

Menanggapi minimnya anggaran untuk perawatan atau kelangsungan terawatnya Gelora ini, Masyarakat meminta, Pemkab Pasaman tidak memandang sebelah mata bidang olahraga.

“Yang iya-iya saja lah, minim anggaran jadi alasan. Janganlah begitu. Bisa saja anggaran dikucurkan ke sana, kalau pak jabat itu mau. Contoh saja, fasilitas pariwisata di Bonjol, dapat kue pembangunan. Terserahla anggarannya dari Provinsi dan sebagian dari Pemda Pasaman, kenapa Gelora tidak bisa. Sudah bertahun lo, itu itu saja bentuk Gelora, makin parah yang ada,” keluh, Mak Kanti, salah satu pemerhati pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Pasaman.

Warga lainnya berharap, ini menjadi PR bagi Pemkab Pasaman untuk tidak menjadikan minim anggaran sebagai ‘pelarian’ sehingga Gelora tidak terawat.

“Instansi terkait harus mempunyai rencana untuk rehabilitasi Gelora ini. Minim pemeliharaan ini sudah lama berlangsung. Bisa saja, untuk pengoperasian serta pemeliharaan gedung ini diserahkan kepada pihak ke-3. Bagaimana mekanisme tentu sesuai dengan peraturan yang ada,” pungkas pemerhati lainnya, Dedy. (Ola)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top