Daerah

Ajo Wayoik ‘Hipnotis’ 50 Orang Pokdarwis, Ajak Cintai dan Lestarikan Nilai Budaya

Dibaca : 1.4K

Agam, Prokabar – “Wisata itu hanya tontonan, sementara Budaya itu Tuntunan,” begitulah banyak kalimat terlontar dari para budayawan.

Menjelaskan pentingnya kelestarian budaya dijaga, dirawat dan terus dikembangkan. Sehingga semakin memberi dampak luas terhadap kebaikan hidup masyarakatnya.

Itu pula yang disampaikan, Muhammad Fadhli atau lebih dikenal Ajo Wayoik. Dosen ISI Padang Panjang sekaligus seniman dan budaya Sumatera Barat ini menghipnotis sejumlah peserta terdiri 50 orang kelompok sadar wisata atau Pokdarwis.

Kata-kata bijak dengan pendekatan kalimat penuh filsafat, membuat perenungan menusuk hati nan paling dalam.

“Kata siapa wisata itu merusak budaya dan generasi muda? Bukanlah Rasullullah mengajak kita memuliakan tamu? Bukankah itu Sunnah Rasul?,” terangnya.

Pendiri Batajau Piaman dengan tujuh kali ivent setahun tanpa bantuan pemerintah ini menjelaskan, orang Eropa tidak akan hadir ke sini melihat permainan basket yang di negara mereka lebih hebat.

“Mereka yang wisata itu tidak akan mau melihat penampilan tari dancer atau bangunan serba megah. Karena mereka lebih dahulu memiliki tari ala Eropa dan Bangunan Termegah di muka bumi ini,” tegasnya.

Yang mereka akan lihat lanjutnya, kesenian dan budaya yang tidak mereka miliki di kampung halamannya. Dan Budaya Minangkabau itu, satu satunya budaya di muka bumi dengan segala keunikan dan paling unik. Menjadi daya tarik paling menarik dalam dunia pariwisata.

Ajo Wayoik berkisah, ada seorang warga Indonesia berteman dengan salah seorang bangsa Eropa.

Pada masa itu, sarana prasarana dan alat telekomunikasi masih belum secanggih ini. Akibat pesawat delay dan kemalaman sampai di Indonesia, memaksa mereka jauh berjalan kaki mencari penginapan.

Setelah lama berjalan, warga Indonesia itu pun merasa letih sakit pinggang, akibat terlalu jauh berjalan. Sementara, waktu telah menunjukan pukul 2 malam.

Teringat ada kenal seorang ibu, yang tinggal dekat dari perjalanan. Singgah dan mengetuk pintu, hingga sang ibu keluar dan mempersilahkan masuk.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top