Padang, Prokabar – Penanganan pandemi Covid19 di Indonesia, mempertahankan keseimbangan antara penanggulangan Pandemi Covid19 dan pemulihan ekonomi nasional. Strategi ini, terbukti memperoleh hasil yang relatif baik.
“Pemerintah akan terus fokus terhadap program vaksinasi sebagai game changer pemulihan ekonomi nasional dengan target vaksinasi untuk 81,5 juta penduduk, guna mencapai herd immunity 70 persen,” ungkap Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dalam pertemuan silaturahmi yang digelar secara hybrid di Padang, Jumat malam (25/6/2021).
Airlangga hadir di Sumatera Barat bersama Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk Paulus, Dito Ganinduto (Bendum), Nurul Arifin (Wakil Ketua Umum Kominfo), Ketua Bidang Hukum dan Ketua Bidang MPO DPP Partai Golkar dan pengurus lainnya, dalam rangka bersilaturahmi dengan kader partai berlambangkan pohon beringin itu.
Untuk silaturahmi yang digelar secara Luring, diikuti Ketua Partai Golkar Sumbar, Khairunnas, Desra Ediwan AT (Sekum), Erick Hariyona (Bendum) serta sejumlah pengurus tingkat provinsi lainnya. Juga hadir, ketua dan sekretaris Partai Golkar tingkat kabupaten/kota.
Mematuhi protokol kesehatan, silaturahmi secara Luring ini dibatasi untuk 50 orang peserta. Melalui aplikasi zoom meeting, pertemuan itu bisa diikuti pengurus dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar secara Daring. Juga ikut hadir secara Daring, pengurus organisasi yang didirikan dan mendirikan Partai Golkar di Sumbar.
Dikesempatan itu, Airlangga yang ditugaskan secara khusus oleh Presiden RI, Joko Widodo jadi ketua tim Komite Penanganan Covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) meminta, seluruh kader Partai Golkar berperan aktif mendukung dan menyukseskan program pemerintah Joko Widodo dan Ma’ruf Amien.
“Langkah ini penting, terutama untuk menunjukan empati dan keberpihakan Partai Golkar pada rakyat dalam situasi sulit seperti saat ini,” tukas Airlangga.
Airlangga kemudian mengungkapkan data penanganan Pandemi Covid19 per 24 Juni 2021. Dimana, persentase kasus aktif di Indonesia tercatat 6,30 persen, lebih kecil dibandingkan rata-rata global 6,40 persen.
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
