Daerah

Jemaah Haji dan Umroh yang Berangkat dari Sumbar Akan Dibekali Rendang

Dibaca : 973

Padang, Prokabar — Meski belum ada kepastian kapan penyelenggaraan haji dan umroh dibuka kembali secara regular, namun Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tetap optimis keadaan akan kembali normal. Gubernur Sumbar, Mahyeldi, bahkan akan menyiapkan hadiah rendang kepada setiap jemaah haji dan umroh yang berangkat dari Sumbar.

Hal tersebut diungkapkan Mahyeldi saat memberikan sambutan pada acara serah terima sertifikat pembimbing manasik haji dan umroh mandiri dan profesional, di Hotel Rangkayo Basa, kemarin (6/3).

Hal ini disampaikan terkait keresahannya tentang masih banyaknya penyelenggara haji dan umroh yang ada di Sumbar, merupakan cabang dari perusahaan yang ada di Jakarta.

“Harusnya pusatnya di Sumbar, cabangnya baru di tempat lain, sehingga keberangkatan jemaah itu dari Sumbar, sebab waktu terpendek ke Jedah itu adalah dari Sumbar. Jangan dibalik, jemaah Sumbar dibawa dulu ke Jakarta, lalu ke Malaysia lagi, kan capek, waktunya juga lebih lama,” tutur Mahyeldi.

“Semoga ke depan bagi jemaah yang berangkat atau bermalam di Sumbar, akan kita sediakan rendang. Kalau di Kota Padang, hal ini sudah dianggarkan, tapi tahun 2020 tidak terpakai karena tidak ada keberangkatan haji dan umroh,” ungkap Mahyeldi.

Apalagi, dalam program kerja Gubernur, salah satunya adalah akan berusaha menguatkan hubungan dengan Timur Tengah, dan menjadikan Sumatera Barat sebagai pintu gerbang untuk Indonesia bagian barat.

Sementara itu, dengan adanya sertifikasi pembimbing manasik haji dan umroh, Mahyeldi berharap kualitas haji dan umroh semakin meningkat.

Boy Hadi Kurniawan, Wakil Ketua Asosiasi Pembimbing Haji dan Umroh Mandiri dan Bersitifikat menyebut, kegiatan sertifikasi ini merupakan kerjasama antara Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat dengan UIN Imam Bonjol, Padang. Sertifikat diberikan kepada 42 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera.

“Sertifikasinya dari Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama RI. Sebelumnya para peserta ini mengikuti pelatihan selama 12 hari di asrama haji,” kata Boy Hadi.

Diharapkan para pembimbing manasik ikut aktif memberikan informasi dan penjelasan yang komprehensif kepada jemaahnya terkait kebijakan dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Para peserta sertifikasi ini terdiri dari unsur Kementerian Agama Kab/Kota, UIN Sumatera Barat, ormas Islam, forum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), dan forum Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). (*)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top