Daerah

Peneliti Geofisika ITB Gali Geomaknetik Sesar Sumatra untuk Mitigasi Bencana

Dibaca : 635

Agam, Prokabar – Peneliti dari Institusi Teknologi Bandung atau ITB melakukan penelitian terkait geomaknetik Sesar Sumatra. Penelitian yang mencapai waktu 2,5 tahun dengan jarak 60 hingga 100 kilometer tersebut melintasi Kota Padang, Danau Maninjau, Pantai Tiku, Bukittinggi hingga seluruh Kabupaten Solok dan Sijunjung. Wilayah tersebut masuk dalam dua segmen yaitu Segmen Sianok dan Segmen Sumani.

Menurut Prof. Dr. Satria Bijaksana, pimpinan tim tersebut penilitian merupakan bagian dari Desirtasi salah seorang mahasiswannya yang mengambil S3 di ITB, dosen dari Prodi Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang (UNP). “Jadi penelitian kami di Sumatra Barat ini salah satu bagian desirtasi untuk saudara Arman Amir, Dosen UNP yang mengambil S3 di ITB. Jadi, sama-sama kita ketahui Sesar Sumatra ini adalah salah satu terpanjang di dunia dan paling aktif, itu terbagi segmen-segmen,” ungkapnya.

Segmen pertama lanjutnya, dua yang besar dan paling signifikan yaitu Segmen Sianok dan satu lagi Segmen Sumani. “Yang paling kentara Segmen Sumani ini adalah Danau Singkarak. Sementara sesar di segmen Sianok di Sianok sendiri dan di Danau Maninjau, meskipun merupakan danau vulkanik,” terangnya.

Penelitian tersebut mempelajari struktur batuan dibawah kawasan sesar tersebut. Sehingga diharapkan memahami sesar sumatra tersebut termasuk untuk menanggulangi mitigasi resiko bencananya.

“Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode geomaknetik dengan memiliki luas 60-100 km. Dimulai dari kota padang ke Danau Maninjau, sisi barat ke timur pantai tiku sampai ke Bukittinggi. Sedangkan arah selatan di sekitar kota dan kabupaten Solok. pelaksanaan penelitian ini membutuhkan waktu dari 2 hingga 2,5 tahun,” ujarnya.

Penelitian akan menggabungkan data geomaknetik dengan kegempaan. Dalam keilmuan geofisika, informasi tentang kegempaan juga memberikan indikasi struktur di bawah permukaan. Selama ini, ilmu pengetahuan tersebut belum dipaham dan sangat penting diketahui publik. Memahami dan mempelajari batuan di bawah sesar segmen Sumani dan Sianok. Bisanya, peneliti hanya mampu melihat dari permukaan saja. Berharap mekanisme terjadinya gempa sesar sumatra dapat diketahui, dan tidak lagi terlalu panik menghadapi bencana tersebut dikemudian hari.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top