Daerah

Mendengar Harapan Nelayan Pensi Di Danau Maninjau

Dibaca : 620

Tanjung Raya, Prokabar — Supriadi, seorang Pencari Pensi, warga Muaro Pauah, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumbar, kembali mengais rezeki setelah dua tahun terpaku bisu. Saat air danau membaik, ia pun mencoba kembali menuai harapan.

Saat racun belerang itu menyerang Danau Maninjau, semua endemik asli hilang entah kemana. Tidak kecuali Pensi, sejenis kerang kecil sebagai santapan khas masyarakat Salingka Danau Maninjau.

“Dua tahun ini kami sempat tidak dapat mencari ikan maupun pensi, habitan asli Danau Maninjau. Karena tubo belerang meracuni seluruh permukaan dan dasar air danau,” ungkapnya.

Menurutnya, tubo belerang bangkit akibat badai dan hujan menghoyak danau. Diperparah makanan pelet ikan keramba jaring apung (KJA) bertumpuk menggunung di dasar danau.

“Saat badai dan hujan membuat riak dan air danau bergelombang. Hal tersebut memicu tubo belerang maupun sisa makanan pelet di dasar danau, muncul ke permukaan. Itu menjadi racun dan membunuh segala hewan yang ada,” terangnya.

Ia kembali mengisahkan, saat danau kotor dan beracun, jelas ikan asli, seperti rinuak dan pensi akan mencari sumber air bersih jauh dari racun. Mereka mencari persembunyian yang hingga saat ini tidak pernah diketahui manusia.

“Alhamdulillah, setelah dua tahun berturut-turut diserang tubo, KJA mulai berkurang karena banyak yang bangkrut. Kami meminta jangan ada lagi para pengusaha itu merusak danau ini. Kami pun berhak menikmatinya hingga anak cucu nanti,” tuturnya.

Cukup sudah lanjutnya, azab Sang Pencipta memusnahkan sebagian darinya. “Jangan tunggu azab lebih besar datang akibat keserakahan beberapa orang saja,” tutupnya. (rud)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top