Peristiwa

Pemuda Lubuk Sikaping Tolak Jadi Pengangguran Dengan Berwirausaha

Para peserta pelatihan usaha baru menghasilkan jajanan kuliner dari ubi kayu, kacang dan pisang yang ternyata bernilai jual tinggi di pasaran. (ist)

Dibaca : 530

Pasaman, Prokabar – Dunia kerja semakin paceklik. Tidak sedikit para pencari kerja menyandang status pengangguran. Ternyata, melepas gelar pengangguran ini tidaklah cukup sulit jika mau memutar pikiran dan tenaga serta kemauan. Apalagi untuk para pemuda. Caranya, berwirausaha.

Tidak muluk-muluk dalam membuka usaha baru pada zaman serba canggih kini. Cukup lihat sumber daya alam yang ada, pangsa pasar lalu tunaikan dalam bentuk usaha.

Seperti di Pasaman, sumber daya alam yang khas dengan dunia pertanian bisa dikembangkan dalam bentuk usaha kuliner.

“Apa yang ada di Pasaman, kita terkenal dengan hasil kebun seperti salak, pisang, kacang jagung dan ubi-ubian. Olah saja salah satu sumber daya yang ada ini, maka bisa jadi cuan,” kata Kepala Bidang Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Tenaga Kerja Pasaman yang tampil sebagai pemateri dalam pelatihan pemberdayaan masyarakat untuk membuka usaha baru di Kecamatan Lubuk Sikaping, Rabu (24/5).

Diakui Roza, para pencari kerja atau pengangguran bisa saja menjadi pengusaha sukses bila ia mau melangkah dalam membuka usaha baru. Caranya tentu harus memiliki soft skill dulu. Mulai dari punya wacana, gagasan, usaha, jaringan sosial, komunikasi hingga dapat menilai pangsa pasar yang mau dituju.

“Tidak susah. Pokoknya mau berusaha, belajar lalu realisasikan. Ananda sekalian kan diberi pelatihan lima hari ini melalui acara Pokirnya anggota dewan kita Pak Muzli M. Nur di Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Sumbar, maka belajarlah sungguh-sungguh,” kata Roza.

Dalam pelatihan ini, ternyata untuk menjadi seorang pengusaha itu tidaklah susah. Dalam praktik peningkatan ekonomi di bidang kuliner, peserta diajarkan membuat makanan olahan dari ubi kayu dan pisang yang ternyata nilai jualnya tinggi di pasaran. Seperti serundeng, olahan pisang hingga olahan ubi kayu lainnya.

Pelatih dalam bidang kuliner ini, Nurlan menjelaskan, dalam usaha kuliner ini yang paling diperhatikan itu ternyata adalah kebersihan. Karena ini adalah kebutuhan. Perihal rasa itu relatif. Seperti olahan serundeng dari ubi kayu dan pisang yang diajarkannya.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top