Daerah

Usung Semangat Demokrasi. Caleg DPD Golkar Tanah Datar Sepakati Sistem Pemilu Terbuka

Dibaca : 873

Tanah Datar, Prokabar- DPD Golkar Tanah Datar bertekat merebut kembali kejayaannya di Tanah Datar pada Pileg 2024 mendatang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tokoh tokoh politik senior yang bergabung ke partai berlambang beringin itu.

” Golkar sudah menyiapkan 35 orang caleg dengan komposisi 23 laki laki dan 12 perempuan. Diantara caleg itu, selain incumbent, Anton Yondra, Syafaruddin Datuak Marajo, Herman Sugiarto, Dedi Irawan, uga diikuti sejumlah mantan anggota DPRD Senior, seperti Irman, Adrison dan Afrizal Motwa serta 3 orang walinagari seperti Walinagari Tanjung, Rambatan, dan Pitalah,” kata Anton Yondra.

Tidak muluk muluk, DPD Golkar Tanah Datar menargetkan sedikit lebih unggul dibandingkan partai lainnya.

Menghadapi Pileg, DPD Golkar Tanah Datar juga telah menyepakati atau akan mengusung sistem pemilu terbuka dalam pelaksanaan pemilu 2024.

Seluruh caleg Golkar lanjut Anton, pada Sabtu (13/5/23) juga telah berkumpul di kantor DPD Golkar Tanah Datar untuk menandatangani nota kesepatan dan pernyataan bahwa seluruh caleg mendukung sistem pemilu secara terbuka ini dan apapun keputusan pusat nantinya.

“Kalau pusat menentukan tertutup, kami di Golkar Tanah Datar tetap membuat terbuka. Tadi sudah disepakati, bahwa sistem ini akan kami laksanakan. Jadi, besok dengan kesadaran, bagi calon dengan nomor urut teratas yang mendapat suara lebih sedikit dari pada nomor urut dibawah maka ia akan menyerahkan dan memprioritaskan caleg suara terbanyak untuk dilantiik sebagai anggota DPRD, 35 Caleg sudah menandatangangi kesepakatan itu,” ujar Anton yang saat itu turut didampingi Sekretaris DPD Golkar, Retri Usda.

Dipakainya sistem terbuka dalam pileg 2024 mendatang tak lain karena Golkar menyepakati untuk lebih menghargai suara kader dan masyarakat serta menghormati demokrasi.

” kalau sistem tertutup, istilahnya caleg dengan nomor urut 3 kebawah mereka akan merasa sebagai pelengkap. Dan caleg nomor satu tidak akan berjuang. Kita tidak menginginkan itu, karena itu tidak menunjukan sebuah semangat demokrasi,” tutup Anton. (eym)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top