Bola

22 Moment Terbaik di Piala Dunia: (14) Mario Kempes Bersinar Menerangi Argentina


Semua orang pasti mengingat aksi Mario Kempes di Piala Dunia FIFA 1978 dengan enam golnya dalam empat pertandingan, termasuk dua gol di partai final, yang ikut berperan dalam gelar dunia pertama Argentina.

Dibaca : 986

Padang, prokabar – Semua orang pasti mengingat aksi Mario Kempes di Piala Dunia FIFA 1978 dengan enam golnya dalam empat pertandingan, termasuk dua gol di partai final, yang ikut berperan dalam gelar dunia pertama Argentina.

Namun, yang banyak dilupakan orang, kurang dari dua minggu sebelum menjadi top skorer turnamen dan pahlawan Tim Tango, El Matador dalam masa paceklik gol.
Faktanya, Kempes butuh 10 pertandingan antara tahun 1974 sampai 1978, atau setara dengan 11 jam, 38 menit, untuk mencetak gol Piala Dunia pertamanya. Melawan Polandia yang diunggulkan pada ronde kedua turnamen tersebut, keran golnya akhirnya terbuka.

“Sangat lega akhirnya dapat mencetak gol,” ungkap Kempes dalam sebuah wawancara bersama FIFA. “Aku tidak banyak mencetak gol lewat sundulan, tapi saat itu terjadi, itulah caraku mencetak gol Piala Dunia pertamaku. Sundulanku meluncur melewati kiper Polandia, (Jan) Tomaszewski.”

“Cukup aneh, dia bermain melawan kami dalam pertandingan persahabatan di Jerman empat tahun sebelumnya, dan saya melewatkan kesempatan untuk mencetak gol dalam keadaan tidak dijaga oleh siapa pun. Anda tak tahu kapan Anda mendapatkan kesempatan untuk balas dendam, namun kesempatanku datang. Dan begitulah aku mencetak gol Piala Dunia pertamaku, dan gol yang luar biasa pula.”

Cerita dibalik perubahan Kempes juga menjadi sebuah legenda. Kabarnya saran unik pelatih Cesar Luis Menotti berperan penting dalam aspek psikologis sang pemain.

“Kami tak pernah meninggalkan kamp latihan, dan rutinitas bercukur yang biasa kulakukan beberapa hari sekali sedikit terganggu. Setelah tiga minggu, aku jadi punya kumis dan janggut yang cukup panjang. Aku bermain dengan penampilan seperti itu dalam dua pertandingan pertama, namun mencukurnya sebelum pertandingan ketiga,“ jelas Kempes.

“Kami kembali ke kamp setelah laga, memikirkan latihan selanjutnya di Rosario, dan pelatih berpesan kepadaku, ‘Mario, kenapa tidak kau cukur kumismu dan lihat apakah keberuntunganmu akan berubah?’“

“Pelatih sudah melihatku jauh sebelum Piala Dunia saat ebrmain di Valencia. Saat itu penampilanku bersih, tercukur rapi. ‘Kamu tak memelihara kumis dan janggut saat bermain di Valencia,’ katanya padaku, ‘jadi kenapa tidak kau cukur habis itu saat kembali ke Rosario supaya bisa kembali mencetak gol lagi?’“

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top