Daerah

Mudik, Idul Fitri dan Ranah Minang

Dibaca : 1.4K

Oleh : Nevi Zuairina Irwan Prayitno
Anggota DPR RI Dapil SUmbar II

Media Online di Sumatera Barat pada pertengahan Ramadan lalu menuliskan bahwa sekitar 1,8 juta pemudik akan memasuki Sumatera Barat saat Idul Fitri 1443 H tahun ini. Tentu saja, hal itu harus disikapi sebagai sebuah berita yang membanggakan dan juga sekaligus harus membuat kita semua warga Sumatera Barat yang berada di kampung halaman harus bersiap menghadapi Idul Fitri yang berbeda dengan dua tahun sebelumnya.

Kita tahu, sejak tahun 2020 silam, saat pandemi Covid19 menghantam, seluruh aktifitas masyarakat terpaksa dibatasi dan tidak diperbolehkan melakukan aktifitas seperti biasa pada tahun tahun sebelumnya. Selama itu pula, sampai tahun 2021 lalu, perayaan Idul Fitri dan berbagai perayaan keagamaan lainnya dinyatakan ditiadakan atau setidaknya dilakukan dengan suasana keprihatinan dan dibatasi ketat.

Namun berbeda dengan idul Fitri tahun 2020 dan 2021 yang sudah kita lalui. Idul Fitri kali ini sepertinya keadaan akan kembali normal dan berjalan sebagaimana sebelum badai Covid menyerang. Untuk Sumatera Barat saja misalnya, sebagaimana diberitakan banyak media dan perkiraan dari pemerintah propinsi, bahwa sebanyak 1,8 juta perantau Minang yang selama ini berada di luar Sumbar akan kembali mengunjungi tanah kampung halaman.

Tentunya, dengan kepulangan perantau yang mencapai angka jutaan itu, sudah seharusnya Pemerintah Propinsi Sumatera Barat mempersiapkan segala sesuatunya agar kedatangan para perantau yang sudah lama tidak pulang ke kampung menjadi tidak terkendala dan nyaman. Persiapan itu antara lain dan yang sangat penting adalah kesiapan infrastruktur penunjang seperti jalan yang baik, sarana dan prasarana pariwisata dan lain sebagainya.

Kenapa saya menyebut jalan sebagai hal yang pertama kali harus disiapkan. Kita tahu bahwa di Sumatera Barat, jalan nasional dan jalan propinsi saat ini tengah menghadapi dilema dan kendala yang cukup berat. Penambahan volume kendaraan setiap tahunnya belum mampu kita imbangi dengan ketersediaan jalan yang mampu menampung jumlah kendaraan dalam jumlah yang banyak. Hal ini dikarenakan ketersediaan anggaran yang minim dan juga faktor lainnya. Di Sumatera Barat, saat ini terdapat 1.440 Km jalan nasional yang membentang dari Ujung utara Sumatera Barat (Kecamatan Rao Mapat Tunggul – Kabupaten Pasaman Barat) hingga Kecamatan SIlaut di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kecamatan Sungai Rumbai di Kabupaten Dharmasraya.

Halaman : 1 2 3 4

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top