Tanah Datar, Prokabar- Meski pemerintah telah mencabut harga enceran tertinggi (HET) minyak goreng, namun ketersediaan minyak goreng di Pasar Serikat Batusangkar masih langka. Kelangkaan terjadi telah berlansung sejak satu minggu terakhir.
Dedi, salah seorang pedagang kelontong mengaku jika telah satu minggu ia tidak pasokan minyak goreng dari distributor.
” sudah satu minggu ini kami tidak ada menjual minyak goreng. Ini hanya tinggal sebotol isi satu liter. Itu bukan kami saja (langka), hampir semua pedagang disini,” ungkap Dedi saat ditemui di kedainya, Rabu (22/3).
Ketiadaan pasokan minyak goreng tidak hanya terjadi pada minyak goreng kualitas premium, namun minyak goreng curahpun juga tidak dipasok oleh pemasok.
” curah juga tidak ada kita jual, sama dengan kemasan, tidak ada yang masuk minyaknya itu,” tambahnya.
Hal Senada juga diungkapkan Feri, dimana ia tidak menjual minyak goreng karena ketiadaan pasokan.
” bukan kita tidak mau menjual, pasokan itu yang tidak ada. Jika Adapun minyak goreng, pembeli juga tidak ada. Karena harganya mahal kan,” ujarnya.
Feri mengaku, ia tidak mengetahui pasti penyebab kelangkaan minyak goreng meski pemerintah telah melimpahkan HET kepada mekanisme pasar. Untuk harga minyak goreng sendiri dijual dengan harga cukup beragam dan tergantung dari merek minyak itu sendiri.
” kalau harga tergantung merek ya bang, seperti sanco, bimoli itu beda beda harganya, itu diatas 50 ribu yang isi dua liter, kalau yang curah, naik juga,” ucapnya. (eym)
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
