Padang, prokabar – Pergantian pemain tidak saja sekadar mengeluarkan pemain yang sudah lelah atau cedera, dan menggantinya dengan pemain baru. Tetapi juga mengukur kemampuan pelatih dalam berstrategi juga ketajaman feeling.
Dari semua pergantian pemain dalam sejarah Piala Dunia, pertandingan perempatfinal antara Belanda vs Kosta Rica di Piala Dunia Brasil 2014 menjadi saksi mata dari pergantian yang paling penting.
Jika penggemar Jerman akan mengingat satu pergantian yang spesial, tentu saja: perkenalan yang menentukan dari Mario Gotze, pencetak gol peraih gelar mereka, di final Maracana mengalahkan Argentina 1-0.
Goetze luar biasa, tetapi penggantian yang lebih luar biasa telah terjadi beberapa putaran sebelumnya di Salvador, ketika Louis van Gaal, 44 detik sebelum akhir perpanjangan waktu, menggantikan kiper pilihan pertama, Jasper Cillessen dengan Tim Krul.
Dengan demikian, tugas pertama pemain pengganti adalah menghadapi adu penalti dan menahan eksekusi pemain Kosta Rika untuk meraih satu tempat di semifinal jika memenangkan adu penalti.
Brilian, Krul dengan heroik mematahkan dua penalti pemain Kosta Rika, dan Belanda mengunci kemenangan adu penalti itu dengan skor 4-2.
Louis van Gaal, menyambut kipernya usai menang atas Kosta Rika tahun 2014 (fifa)
Van Gaal menjelaskan pemikiran dan strateginya memainkan Krul satu menit sebelum extra time habis.
Kepada FIFA.com dia mengatakan; “Sebelum Piala Dunia, kami tahu bahwa kiper pilihan pertama kami, [Jasper] Cillessen, tidak mampu menyelamatkan penalti,” katanya.
“Dia pernah menyelamatkan beberapa, tetapi pada saat itu dia belum menghentikan satu penalti. Kami memiliki dua kiper lain bersama kami, dan saya pikir Krul, karena perawakannya, tinggi badannya, kekuatan fisiknya, serta jangkauannya, akan menjadi kandidat terbaik.”lanjut van Gaal.
“Selanjutnya, kami berpikir bahwa dengan memasukkan penjaga gawang untuk adu penalti, kami akan memberikan tekanan pada lawan kami. Mereka akan melihat kiper besar ini masuk hanya untuk adu penalti dan akan berpikir, ‘Dia seorang spesialis, dia menghentikan setiap penalti’, dan itu akan bermain di pikiran mereka.”
Baca Juga :
Berani Komen Itu Baik
