Bola

22 Moment Terbaik di Piala Dunia; (13) Singa Tua Menjadi Pahlawan Kamerun


Piala Dunia Italia ’90 akan selalu diingat sebagai Piala Dunia teruruk. Rata-rata gol yang rendah dan rekor kartu merah, membuat Piala Dunia di Italia jatuh pamor.

Roger Mila saat Piala Dunia 1990 (AP)

Dibaca : 341

Padang, prokabar – Piala Dunia Italia ’90 akan selalu diingat sebagai Piala Dunia teruruk. Rata-rata gol yang rendah dan rekor kartu merah, membuat Piala Dunia di Italia jatuh pamor.

Walau begitu, Piala Dunia tetap menghasilkan momen-momen terbaik di lapangan. Salah satunya dongeng yang tidak terlupakan dari tim Kamerun.

Kamerun menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak perempat final dan memberikan sebuah kisah yang menghangatkan hati.

Tetapi fakta bahwa striker bintang mereka berusia 38 tahun, dan pada dasarnya telah pensiun – menghabiskan sebagian besar waktunya bermain sepak bola amatir di pulau Reunion di Samudra Hindia.

Faktanya, hanya atas desakan presiden Kamerun, Paul Biya – setelah menonton Milla dalam pertandingan testimonial untuk sesama veteran tim Indomitable Lions tahun 1982 – striker tua itu dibawa.

Walau ada keraguan dari pelatih Valeri Nepomniachi, tapi Milla menyambut panggilan itu dengan riang. “Saya pikir dia (Biya) bukan pelatih yang buruk,” kata Milla yang tersenyum kemudian.

Sebelum Weah, sebelum Drogba, sebelum Eto’o. Milla adalah legenda Piala Dunia dan salah satu striker Afrika terbaik sepanjang masa.

Bahkan Milla sendiri memiliki keraguan. Ditanya oleh FourFourTwo pada tahun 2014 apakah dia pikir dia siap untuk menghadapi kerasnya Piala Dunia, dia menjawab dengan jujur: “Jujur saja, tidak.”

“Tapi sepak bola bukan hanya permainan fisik. Saya selalu menjadi pemain yang cerdas, jadi saya tahu jika saya bugar, saya punya kesempatan.”

Pada akhirnya, tentu saja, dan meskipun tidak dianggap cukup fit untuk memulai satu pertandingan di Italia 1990, Milla muncul sebagai salah satu bintang turnamen yang tidak diragukan lagi, dengan empat gol – dan perayaan dansa makossa yang ikonik – mendorongnya menjadi bintang global.

Penampilannya di turnamen bahkan membuatnya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Afrika untuk kedua kalinya pada tahun 1990 – sebuah penghargaan yang pertama kali ia menangkan pada tahun 1976.

Bahkan empat tahun kemudian, dalam usia 42 tahun, Mila kembali tampil di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Satu gol dicetaknya ke gawang Rusia, memberikannya sebuah rekor yang bakal abadi dan sulit dipecahkan sampai kapanpun, pemin tertua yang mencetak gol di Piala Dunia.(*)


Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top