Bola

22 Moment Terbaik di Piala Dunia: (10) Luis Suarez “Mengorbankan Diri” jadi Kiper


Pertandingan Ghana vs Uruguay di babak peempatfinal Piala Dunia 2010, adalah salah satu pertandingan paling tak terlupakan di Piala Dunia. Yang paling diingat tentu saja tindakan naluriah “mengorbankan diri” dengan handball oleh Luis Suarez.

Luis Suarez of Uruguay is showen a red card after his hand ball © Allan James Lipp/Backpagepix

Dibaca : 403

Padang, prokabar – Pertandingan Ghana vs Uruguay di babak peempatfinal Piala Dunia 2010, adalah salah satu pertandingan paling tak terlupakan di Piala Dunia. Yang paling diingat tentu saja tindakan naluriah “mengorbankan diri” dengan handball oleh Luis Suarez.

Tapi ada hal menarik lain selain momen itu di pertandingan itu. Kartu merah yang diberikan karena intervensi ilegalnya mengahalau bola dengan tangannya di mulut gawang.

drama berikutnya, Penalti Ghana yang gagal oleh Asamoah Gyan dan sekaligus memusnahkan peluang Ghana untuk mendapatkan tempat di semifinal.

Kompetisi 90 menit tersebut juga dihiasi oleh dua momen ajaib. Sulley Muntari mengklaim momen yang pertama, dengan melepaskan tembakan dari jarak sekitar 32 meter yang melewati kiper Uruguay, Fernando Muslera tepat saat wasit asal Portugal, Olegario Benquerenca bersiap untuk meniup peluit babak pertama.

Ghana ingin menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia, tetapi peluang mereka berkurang ketika Diego Forlan melepaskan tendangan bebas melengkung pada babak kedua yang mengejutkan Richard Kingson di bawah gawang Ghana saat tendangan tersebut membelok dengan ganas di udara.

Kartu merah, penalti, dan salah satu handball paling terkenal dalam sejarah Piala Dunia. Pertandingan Piala Dunia 2010 antara Ghana dan Uruguay adalah salah satu yang tidak bisa kita lupakan begitu saja.

Pertandingan tetap dalam skor 1-1 menuju detik-detik terakhir perpanjangan waktu. Kemudian datanglah drama. Suarez memblokir tendangan Stephen Appiah dengan cara yang sah sebelum menyodorkan satu tangan untuk mencegah upaya tindak lanjut Dominic Adiyiah untuk membobol gawang.

Penyerang Ajax saat itu diusir keluar lapangan dan melakukan selebrasi di mulut terowongan saat tendangan penalti Gyan membentur mistar gawang.

Hati Afrika hancur di sekitar stadion Soccer City di Johannesburg dan tidak dapat diperbaiki dengan adu penalti berikutnya, Sebastian Abreu menyegel kemenangan Uruguay dengan chip gaya Panenka yang berani.

Fokus pasca pertandingan tentu saja berpusat pada tindakan Suarez, tetapi ada sedikit penyesalan dari pemain Uruguay yang merujuk pada gol kontroversial Diego Maradona untuk Argentina melawan Inggris di Piala Dunia 1986.

Halaman : 1 2

Baca Juga :

Berani Komen Itu Baik
To Top